Jakarta -PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari
(DKB) mendapat pesanan 2 kapal perang dari TNI Angkatan Laut (AL).
Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan, kapal perang yang dipesan selesai
tepat waktu.
Adapun 2 kapal perang yang dipesan adalah tipe Bantu Cair Minyak dan Landing Ship Tank.
"Target
saya tetapkan tadi. Saat rapat di atas kapal tanggal 9, bulan 9, jam 9.
Kapal bisa diberangkatkan ke Surabaya karena nanti home based di
pangkalan Surabaya. Kapal satu kurang lebih problem sama. Dua kapal ini,
tangga 9, bulan 9, jam 9 bisa berangkat ke Surabaya. AL di Surabaya
bisa mencoba untuk latihan sebelum 5 Oktober," kata Dahlan di kantor
Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (3/6/2014).
Penegasan ini
muncul karena Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) menyebutkan, 2 unit kapal
perang pesanan TNI AL kemungkinan tidak bisa selesai tepat waktu atau
sebelum HUT TNI 5 Oktober 2014.
Hasil pertemuan Dahlan dengan
manajemen DKB menyebutkan, persoalan muncul karena dana talangan untuk
membeli peralatan kapal perang belum turun. Dana dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terlambat turun, sehingga proses
pemasangan peralatan yang didatangkan dari luar negeri kemungkinan
terlambat.
Pembangunan fisik kapal saat ini telah rampung,
tinggal memasang peralatan elektronik. Untuk menyelesaikan hal tersebut,
Dahlan telah menugaskan bank BUMN melakukan talangan, sehingga DKB bisa
melakukan pembayaran peralatan dari luar negeri.
"Itu sudah
dicoba diluncurkan ke laut, kemudian sekarang dimasukkan ke Dok untuk
dipasangi alat kelengkapannya. Namun beberapa alat kelengkapan belum
tiba, misal alat komunikasi. Alat itu sudah siap sebagian ada di Korea,
Jerman, dan Belanda. Nah itu tinggal tunggu pembayaran," terangnya.
Pasca
peninjauan tadi, dipastikan paling lambat pukul 09.00 WIB tanggal 9
September 2014, kapal bisa dikirim ke maskas TNI AL di Surabaya, Jawa
Timur.
Dahlan mengaku bangga kepada BUMN Indonesia karena memiliki kemampuan membuat kapal perang canggih.
"Saya
bangga, dalam negeri bisa buat kapal dengan fungsi seperti itu. Tadi
satgas dari TNI AL yang ditugaskan surpervisi kapal ini. Mengaku sangat
bangga tenaga ahli di dalam pembuatan kapal untuk kepentingan TNI AL,"
paparnya.(feb/dnl)
Detik