Tribunnews.com/Wahyu Aji
Operasi Mobud dalam skenario Latgab TNI di Asembagus.
Penerbad dalam tugasnya mendukung Satuan Tugas (Satgas) Pasukan
Khusus untuk melaksanakan Exfiltrasi menggunakan 2 Heli Bell dan terbang
pada malam hari. Sedangkan Satgas Passus sendiri berjumlah 45 orang terdiri dari 20
Sat-81, 15 Denjaka dan 10 Denbravo, dengan menggunakan Alutsista Night
Vision Google (NVT).
Satgas Passus ini melaksanakan penghancuran sasaran di wilayah Nusa Kambangan Cilacap, Jawa Tengah. Selain itu Penerbad juga menunaikan Sling Load yaitu mengangkut
Meriam 105 MM untuk pindah kedudukan Stelling Armed untuk mendekatkan
kesasaran karena tembakan tidak terjangkau, menggunakan 3 Heli MI 17 V5. Penerbad juga mendukung pergeseran pasukan Komando Tugas Darat
Gabungan (Kogasratgab) yaitu memberikan bantuan tembakan menggunakan 4
Heli MI 35 P dengan Munisi Roket S 8 Kom 80 MM, Canon 30 MM dan 3 Bolco
(BO) 105 dengan Folding Roket Fin Areal Rocket(FFAR).
Dalam Operasi Mobud tersebut, Penerbad juga menggunakan 6 Heli serang
terdiri dari 4 MI 35 P, 2 BO 105 sebagai Kawal Mobud. Selanjutnya 20
Heli Serbu terdiri dari 18 Bell 412 buatan PTDI dan 2 Bell 205 A-1. Ke-20 heli serbu tersebut mengangkut 160 Prajurit dari Yonif 411/Raider, kemudian meluncur dengan tali dari pesawat (Fast Roop).
Selain menyaksikan Operasi Mobud, sore harinya Dirlatgab TNI
juga berkesempatan untuk mencoba penembakan koreksi Meriam Howitzer,
dilanjutkan penembakan Rocket Misile (RM) Grad 70 oleh personel Yon
Arhanud Marinir di Pantai Banongan Asembagus Situbondo. Kemudian Dirlatgab TNI
menyaksikan penembakan Meriam Giant Bow Kaliber 23 MM Arhanudri
I/Kostrad. Sementara itu, Armed 10/Kostrad Braja Musti juga melakukan
uji coba penembakan Meriam KH 178 2 Baterai 12 pucuk, Meriam 105/Tarik 1
Baterai 6 Pck, Meriam 76 Gunung 1 Baterai 6 Pck dan Meriam 105/Tarik.