Direktur
Latihan Gabungan (Dirlatgab) TNI Letjen TNI Lodewijk F. Paulus
didampingi Wadirlatgab TNI Mayjen TNI Serunting Sakti dan pejabat tinggi
lainnya menyaksikan pelaksanaan gelar Operasi Mobilisasi Udara (Mobud)
di Kawasan Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir-5 Baluran Asembagus,
Situbondo Jawa Timur, Sabtu (31/5/2014) Dalam Operasi Mobud tersebut,
TNI menggunakan 6 Heli serang dibantu 20 Heli Serbu yang mengangkut 160
Prajurit dari Yonif 411/Raider.
SITUBONDO - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyebut anggaran penyelenggaraan Latgab TNI 2014 mencapai ratusan miliar rupiah. Pernyataan ini berarti meralat pernyataan awal yang disebutkan anggaran Latgab 2014 Rp 40 miliar.
Disela puncak Latgab TNI di Karang Tekok, Moeldoko yang mendampingi Menhan RI Purnomo Yusgiantoro menyatakan kebutuhan biaya latihan lebih dari Rp 40 miliar.
"Untuk satu rudal Exocet saja harganya. Rp 44 miliar, ya nanti kami hitung-hitung pastinya, yang pasti ratusan miiliar," ujarnya, Rabu (4/6/2014).
Pernyataan ini jelas berbeda dari pernyataan Menhan Purnomo yang menyebut anggaran Latgab 2014.
Sebesar Rp 40 miliar. Pernyataan itu disampaikan Purnomo dan dibenarkan Moeldoko, Selasa (3/6/2014) di atas KRI Makassar.
Saat itu Purnomo dan Moeldoko dalam posisi berdampingan memberi keterangan pers.
Sebagai gambaran, dalam latihaan perang laut Selasa (3/6/2014), dua KRI menembakkan masing-masing satu rudal Exocet MM 40.
Rudal inilah yang disebuut senilai Rp 0 miliar per bijinya.
Penembakan rudal itu sendiri digunakan dengan skenario menghancurkan kapal musuh, dalam hal ini digunakan KRI Karang Banteng. K
RI Karang Banteng yang dihancurkan diperkirakan bernilai lebih dari Rp 100 miliar.
Diperkirakan anggaran Latgab 2014 mencapai Rp500 miliaran.
Tribun