Pages

Monday, 28 July 2014

Jenderal AS Isyaratkan Rencana Perang Dingin

Jenderal AS Isyaratkan Rencana Perang Dingin
Kepala Staf Gabungan Militer Amerika Serikat, Jenderal Martin Dempsey. | (Getty Images)
WASHINGTON - Kepala Staf Gabungan militer Amerika Serikat (AS), Jenderal Martin Dempsey, mengatakan krisis di Ukraina timur telah mendorong Pentagon untuk meninjau ulang rencana kontigensi  yang dipakai sejak era Perang Dingin.

“Departemen Pertahanan AS telah melihat ke dalam model kesiapan kita sendiri, untuk melihat hal-hal yang seharusnya kita tidak melihatnya untuk 20 tahun (terakhir ini),” katanya.

Dia terang-terangan menuduh Rusia telah menggunakan kekuatan militer untuk menganggu Ukraina. ”Kremlin telah membuat keputusan sadar untuk menggunakan kekuatan militer di negara lain yang berdaulat untuk mencapai tujuannya,” ujar Dempsey.

”Mereka (Rusia) jelas berada pada jalan untuk menegaskan diri mereka sendiri, bahwa mereka berbeda. Tidak hanya di Eropa Timur, tetapi terutama Eropa, dan kini menuju Amerika Serikat,” imbuh Dempsey mengacu pada pemerintah Rusia pimpinan Presiden Vladimir Putin, seperti dikutip Russia Today, semalam (25/7/2014).

Komentar Dempsey itu disampaikan dalam pidato di Aspen Security Forum. Komentar Jenderal AS tersebut muncul setelah wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, mengklaim memiliki bukti jika artileri Rusia telah menembaki tentara Ukraina dari wilayah Rusia.

Menurut Dempsey, jika laporan Rusia menembaki tentara Ukraina itu benar, maka akan menjadi pertanda kebangkitan militer Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet.

”Saya pikir, mungkin sejak tahun 1939 atau lebih yang yang sudah terjadi. Tahun itu, Uni Soviet  pimpinan Josef Stalin memimpin Tentara Merah ke Polandia tanpa pemberitahuan dan menganeksasi wilayah,” imbuh Dempsey.


Sindo