Daily Mail
Sejumlah
tentara Israel berlindung saat Iron Dome meluncurkan rudal untuk
mencegat roket-roket yang ditembakan Hamas dari Gaza .
- Cetak biru sistem pertahanan
Iron Dome milik Israel dikabarkan telah dicuri para peretas China.
Demikian klaim perusahaan Cyber Engineering Services (CES), Selasa
(29/7/2014).
CES mengatakan, dokumen dan data terkait sistem
pertahanan udara Israel ini dicurli dari tiga perusahaan pertahanan
Israel selama 22 bulan terakhir.
CES menambahkan peretasan itu dilakukan kelompok peretas yang menamakan diri mereka "Comment Crew" yang diduga kuat disokong pemerintah China. Peretasan itu terjadi antara Oktober 2011 hingga Agustus 2012, namun baru kini disampaikan ke publik.
Para peretas itu dikabarkan mengincar Elisra Group, Israel Aerospace Industries dan Rafael Advanced Defense Systems.
CES berhasil menyadap infrastruktur komunikasi rahasia yang dirancang para peretas dan menememukan sejumlah besar data yang dimiliki ketiga perusahaan besar itu sudah berhasil ditembus. "Dan nampaknya sistem pertahanan udara Iron Dome yang mereka incar," kata Direktur Eksekutif CES, Joseph Drissel.
Sistem pertahanan udara Iron Dome yang berharga 1 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 12 triliun itu, bertugas mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza dan pembiayaannya disubsidi AS.
Awal tahun ini, pemerintah AS mendakwa lima anggota tim peretas Comment Crew terkait keterlibatan mereka dalam upaya spionasi siber selama tujuh tahun terhadap lebih dari 100 perusahaan besar AS.
TRIBUNSUMSEL.COM
CES menambahkan peretasan itu dilakukan kelompok peretas yang menamakan diri mereka "Comment Crew" yang diduga kuat disokong pemerintah China. Peretasan itu terjadi antara Oktober 2011 hingga Agustus 2012, namun baru kini disampaikan ke publik.
Para peretas itu dikabarkan mengincar Elisra Group, Israel Aerospace Industries dan Rafael Advanced Defense Systems.
CES berhasil menyadap infrastruktur komunikasi rahasia yang dirancang para peretas dan menememukan sejumlah besar data yang dimiliki ketiga perusahaan besar itu sudah berhasil ditembus. "Dan nampaknya sistem pertahanan udara Iron Dome yang mereka incar," kata Direktur Eksekutif CES, Joseph Drissel.
Sistem pertahanan udara Iron Dome yang berharga 1 miliar dolar AS atau lebih dari Rp 12 triliun itu, bertugas mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza dan pembiayaannya disubsidi AS.
Awal tahun ini, pemerintah AS mendakwa lima anggota tim peretas Comment Crew terkait keterlibatan mereka dalam upaya spionasi siber selama tujuh tahun terhadap lebih dari 100 perusahaan besar AS.
TRIBUNSUMSEL.COM