"Tadi malam kami berbicara, dan perdana menteri berbicara kepada saya tentang ide dan kemungkinan gencatan senjata," kata Kerry seperti dilansir AFP, Selasa (29/7/2014).
"Ini bukan tentang saya, ini tentang Israel dan hak untuk membela diri," ujar Kerry setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin.
Menurut Kerry, pihaknya sangat hati-hati untuk menemukan solusi atas serangan militer di jalur Gaza. Hal ini, bagi Kerry, sangat penting untuk mengurangi korban sipil.
"Kami bekerja sangat hati-hati dengan teman-teman Israel kita, agar dapat menemukan cara untuk mengurangi korban sipil. Kedua belah pihak mengalami kesulitan menemukan solusi ke depan," ujar Kerry.
Sementara itu, Israel semakin gencar melakukan serangan ke Gaza di hari ke-22 invasi militer tersebut. Korban sudah mencapai 1.000 orang lebih, dan sebagian besar adalah wanita serta anak-anak yang tinggal di Gaza.
Beberapa kali gencatan senjata disepakati, namun tak berlangsung lama. Hingga saat ini, gerilyawan Hamas menolak gencatan senjata kembali dengan Israel.
"Hal ini lebih tepat untuk mencoba menyelesaikan masalah mendasar di meja perundingan, daripada melanjutkan perang kekerasan, yang akan jauh lebih sulit untuk dipulihkan kembali," kata Kerry.
Detik