Rudal DF-41 bisa membawa 10 hulu ledak nuklir.
Hal ini disampaikan di situs pusat pengawasan lingkungan China di Shaanxi pada laman Global Times, dikutip Channel News Asia, Jumat 1 Agustus 2014. Disebutkan bahwa fasilitas militer di kota itu tengah mengembangkan rudal Dongfeng-41 (DF-41).
Rudal jenis ini selama ini telah diantisipasi kehadirannya oleh para pengamat Barat. Menurut laporan situs Jane's Strategic Weapon Systems, DF-41 adalah salah satu rudal dengan jarak terjauh di dunia. Rudal ini mampu membawa 10 hulu ledak nuklir dan mencapai jarak 12.000-14.000 kilometer, hingga ke daratan Amerika.
Perihal rudal ini sempat disinggung bulan lalu dalam laporan tahunan militer dan keamanan AS soal China. Dalam laporan itu dikatakan bahwa China tengah melakukan program modernisasi militer yang komprehensif untuk jangka panjang.
Keberadaan rudal ini tidak pernah diumumkan sebelumnya karena dirahasiakan. Situs pemerintah yang mengumumkan DF-41 juta juga telah menghapus pemberitaannya. Januari lalu, Kementerian Pertahanan China menegaskan ujicoba rudal hipersonik mereka bukan untuk "mengincar negara atau mencapai target tertentu."
AS mengawasi dengan lekat perkembangan militer China menyusul perang urat syaraf kedua negara terkait Laut China Selatan dan peretasan siber. China meningkatkan anggaran pertahanan mereka hingga dua digit dalam beberapa tahun terakhir, terbesar setelah AS.
Rudal jarak jauh tercanggih yang sebelumnya dimiliki China adalah DF-54 yang bisa membawa hulu ledak nuklir tunggal. Rudal yang bisa mencapai jarak 12.000 km ini diuji coba pertama kali tahun 1971. Namun kekurangannya, rudal ini harus diisi bahan bakar sekitar dua jam sebelum penembakannya, menjadikannya senjata yang kurang efektif di saat darurat.(ita)