Pesawat amfibi dengan teknologi penerbangan muktahir dapat terbang
“seperti pesawat” sekaligus berenang “layaknya kapal”. Hal tersebut
mengundang decak kagum pengunjung pameran Gydoraviasalon 2014 yang
diselenggarakan di Gelendzhik, Rusia. Beberapa pesawat amfibi yang
dipamerkan di Gilindzhik bukan hanya unik, tapi juga belum ada
tandingannya di dunia ini.
Bila dibandingan pameran serupa dengan standar
internasional, pameran aviasi di Gelendzhik tergolong kecil. Pameran ini
hanya terdiri dari satu lapangan terbuka yang dipenuhi oleh pesawat
terbang dan terletak di pesisir Teluk Gelendzhik serta dua paviliun
berdinding. Namun, hanya di sini kita bisa melihat sendiri bagaimana
pesawat yang dipamerkan keluar langsung dari paviliun menuju perairan
dan menunjukkan kemampuannya di depan mata para pengunjung pameran.
Latihan Perang, Jet Tempur Su-25 Grach Mendarat di Jalan Tol
Pesawat Amfibi Be-200
Dari penampilan, pesawat ini terlihat seperti pesawat
biasa, tapi pesawat ini benar-benar kapal amfibi yang sesungguhnya.
Be-200 dapat dengan mudah melakukan lepas landas dari atas permukaan
air, seperti halnya di lapangan udara dengan jalur beraspalnya. Bagian
bawah badan pesawat dibuat seperti lambung kapal laut, sementara mesin
penggeraknya diletakkan di bagian atas sayap pesawat agar tidak
tersentuh oleh air.
Pada zaman Soviet, pesawat amfibi ini dibuat sebagai pesawat penerjun sekaligus penyelamatan bagi Angkatan Laut Rusia.
Saat ini, Be-200 kembali dikategorikan sebagai pesawat pemadam
kebakaran. Be-200 dapat terbang rendah sambil setengah menenggelamkan
diri di air untuk menampung 12 ton air dalam waktu beberapa menit. Ia
kemudian bisa kembali terbang ke udara menuju titik kebakaran dan
menumpahkan seluruh tampungan air tersebut untuk memadamkan api. Setelah
itu kembali ke sumber air terdekat dan mengulangi prosedur sebelumnya.
Pesawat ini sangat efektif memadamkan kebakaran yang letaknya jauh dari
sumber air atau pesisir pantai dan sungai.
Tahun 2006, Pesawat Be-200 Bantu Padamkan Kebakaran Kalimantan
Be-200 secara berkala dibeli oleh Kementerian Tanggap
Darurat Rusia, yang dulu sempat dipimpin oleh Sergey Shoygu, Menteri
Pertahanan Rusia saat ini. Oleh karena itu, biro konstruksi Beriev,
pencipta Be-200, sangat berharap Angkatan Bersenjata Rusia akan kembali
menaruh perhatian pada Be-200 seperti zaman Soviet dulu. Apalagi memang
pada awalnya pesawat ini didesain untuk memenuhi kebutuhan militer,
yaitu pesawat penerjun dan penyelamatan. Dalam modifikasi terbaru,
pesawat amfibi ini juga dapat digunakan menjadi pesawat serbu penghancur
kapal laut.
Ekranoplan Orion-14
Pesawat ini lebih mirip dengan pesawat penumpang,
yang dapat terbang di atas laut pada ketinggian beberapa meter dari
permukaan air saja. Berkat kehadiran ground effect, kapal laut ini dapat meningkatkan kecepatannya menjadi ratusan kilometer per jam.
Ekranoplan merupakan produk andalan industri aviasi Rusia
saat ini. Ekranoplan adalah hibrida dari kapal apung dan pesawat
terbang yang sempurna dalam satu konstruksi. Pesawat amfibi Ekranoplan
ini memiliki kapasitas angkut yang sangat besar seperti halnya kapal
laut, namun tetap mampu bergerak dalam kecepatan tinggi, seperti halnya
pesawat terbang. Selain itu, pesawat ini juga ramah lingkungan.
Ekranoplan Orion-14. Foto: Mikhail Mokrushin/RIA Novosti
Berbeda dengan kapal-kapal dan pesawat biasa, Ekranoplan
dapat terbang di atas air tanpa menimbulkan gelombang keras yang dapat
merusak garis tepi pantai. Selain itu, pesawat ini juga mampu lepas
landas dari pinggiran pantai yang datar, bahkan “terbang” di atas es
atau tundra. Ekranoplan diciptakan oleh akademisi Rostislav Alekseyev
menggunakan teknologi kapal terbang di atas bantalan udara yang dinamis, lebih dari setengah abad lalu.
Pameran Aviasi Gydroaviasalon 2014 di Gelendzhik diikuti oleh 180
peserta. Kementerian Pertahanan Rusia telah menandatangani kontrak
pembelian beberapa kendaraan tempur udara, seperti 12 unit jet tempur
Su-30 MK, untuk bergabung dengan divisi penerbangan Angkatan Laut Rusia.
Pada zaman Soviet, kapal terbang ini juga digunakan oleh para tentara. Ekranoplan sebenarnya tidak dibuat untuk tujuan militer.
Namun, Komando Angkatan Laut Rusia melihat kapal terbang ini sebagai
senjata andalan yang dapat menekan dominasi AS dengan formasi tempur
pesawat gabungan miliknya. Ekranoplan tipe Orlenok (pesawat penerjun)
maupun Lun (pesawat serang) memilki kecepatan 500 kilometer per jam.
Dengan kecepatan tersebut dan daya angkut yang besar seperti kapal laut,
kapal ini lebih unggul dibanding kapal induk milik AS yang memiliki
kecepatan tidak lebih dari 70 kilometer per jam. Namun kini Ekranoplan
hanya dibuat untuk tujuan sipil.
Ekranoplan yang merupakan bagian dari program
“Pengembangan Kendaraan Laut Sipil 2009-2016”. Tipe Orion-14 baru-baru
ini dipamerkan pada publik untuk pertama kalinya.
Konstruksi pesawat ini dibuat menggunakan komponen
dari generasi terbaru. Orion-14 dibuat dengan power unit yang lebih baik
dibanding generasi sebelumnya, dilengkapi dengan sistem transmisi
dengan tingkat keandalan yang tinggi, serta komponen avionik (peralatan elektronik penerbangan) yang telah dimodifikasi.
Orion-14 dapat bekerja baik di musim dingin,
lingkungan beku, dan berjalan di hamparan lapisan es yang tipis dan
rapuh. Oleh karena itu, Ekranoplan baik digunakan di daerah-daerah
terpencil Rusia, seperti di daerah Krayniy Sever (Utara Jauh) dan Dalniy
Vostok.
Pesawat Tanpa Awak Chirok
Pesawat amfibi tanpa awak Chirok. Foto: ITAR-TASS
Seperti pameran teknologi militer lain,
Gelendzhik-2014 tak lengkap tanpa memamerkan pesawat amfibi tanpa awak.
Salah satu keluaran terbaru jenis pesawat tersebut tahun ini ialah
pesawat amfibi tanpa awak Chirok yang dikembangkan oleh perusahaan
MNIRTI (Moskovskiy Nauchno-Issledovatelskiy Radiotekhnicheskiy
Institut). Chirok memiliki kualitas terbang yang tinggi dengan
menggunakan prinsip bantalan udara. Pesawat ini tidak membutuhkan
landasan khusus untuk mengudara, ia hanya perlu permukaan rata sepanjang
25 meter untuk lepas landas. Pesawat ini juga dapat mendarat di darat
maupun di atas air.
Pesawat Militer Tercanggih Rusia
RBTH