Gotheborg,
Swedia - Divisi Sistem Pertahanan Elektronika SAAB AB
memiliki empat komponen bisnis utama, salah satunya adalah sistem radar
permukaan, yang secara produk mereka namakan Giraffe, Sea Giraffe, dan Arthur.
Ketiganya,
oleh Sistem Pertahanan Elektronika SAAB AB yang bermarkas di Gotheborg,
Swedia, didedikasikan untuk mendukung pertahanan darat dan laut melalui
sistem pertahanan udara dan pengamatan permukaan serta penentuan secara
presisi posisi sistem pertahanan lawan.
Jurnalis
antaranews.com bersama lima jurnalis lain Indonesia, mendapat kesempatan
hadir di kantor pusat divisi ini di Gotheborg, Swedia, dan melihat
langsung proses pembuatan, riset dan pengembangan, pengujian, dan hal
lain terkait sistem Giraffe ini.
Selain sistem Giraffe,
para petinggi setempat SAAB AB membuka pintu “dapur” mereka kepada
jurnalis-jurnalis Indonesia untuk hal yang mendapat prioritas
pengembangan sangat tinggi, yaitu sistem Erieye AEW&C, satu sistem komando dan pengamatan udara berbasis pesawat udara yang digadang-gadang lebih maju ketimbang sistem AWACS.
Salah satu kebolehan yang diperagakan adalah kemampuan Erieye AEW&C mengetahui dan mengenali objek tidak bergerak di udara dalam ukuran sangat kecil, sekira jet ski.
“Helikopter bisa mengambang di udara dan kami bisa mengidentifikasi hal itu melalui Erieye AEW&C
ini,” kata Kepala Pengembangan Bisnis Pemasaran SAAB AB, Lars Ekstrom,
di Kantor Sistem Pertahanan Elektronika SAAB AB, di Gotheborg, Swedia,
Senin waktu setempat.
Itu salah
satu unggulan sistem yang terus dikembangkan SAAB AB dengan empat
pilarnya, yaitu meningkatan kualitas, riset dan pengembangan, efisiensi
biaya (operasional), dan kehadiran mitra setempat dalam berbagai skema,
di antaranya transfer teknologi.
Perkembangan
pertempuran saat ini sudah sangat kompleks, di antaranya adalah
kekuatan asimetrik yang sulit untuk dicegah. Bukan jamannya lagi
peperangan terbuka antara dua atau lebih negara dikumandangkan secara
terbuka.
Adagium
bersiap untuk perang jika ingin damai bisa dikedepankan jika melihat
skala dan densitas pertempuran yang kini terjadi, di antaranya dalam
konteks komunitas melawan negara atau penguasa sah. Untuk kepentingan
pertahanan titik di darat, SAAB AB memiliki jawaban jitu, yaitu sistem
radar Giraffe AMB, yang dikatakan sebagai radar multifungsi.
Dalam
keterangannya, Wakil Presiden Kepala Pemasaran Solusi Radar Permukaan
dan Bisnis Sistem Pertahanan Elektronika SAAB AB, Mats Palsson,
menyatakan, “Giraffe mampu beroperasi penuh dalam segala cuaca
dan keadaan. Sejak dia tiba di titik pertahanan yang ditetapkan, dia
bisa ditegakkan dan beroperasi secara baik hanya dalam 10 menit saja.”
Yang dia
katakan bukan isapan jempol atau ucapan seorang pemasar belaka. Dalam
peragaan di bengkel pengujian dan perawatan —juga di halaman depan
Kantor SAAB AB di Gotheborg itu— truk Volvo FM atau MAN yang “menghela”
sistem radar pertahanan titik Giraffe AMB Multi Mission Surveillance System
itu bisa memberikan pandangan dan pengamatan serta kalkulasi pertahanan
yang diperlukan komandan misi dalam waktu tepat 10 menit saja.
“Giraffe AMB
ini dirancang untuk bisa digelar dan diangkut dalam ukuran yang sangat
kompak. Kompartemen kendali dan operasi serta ukuran tiang dan kubah
kotak radarnya telah ditentukan setara persis dengan ukuran kontainer
delapan kaki… demikian juga dengan lubang-lubang tautannya di lantai
truk penghelanya,” kata Palsson.
Saat
diperagakan, cuaca di Gotheborg dan sekitarnya cerah, matahari agak
hangat terasa di kulit —sesuatu yang cukup mengagetkan untuk orang
Swedia pada musim dingin seperti sekarang— sehingga menyempurnakan hasil
penginderaan radar Giraffe AMB ini. Bukan cuma obyek pengamatan
di darat yang bisa dia amati, melainkan pergerakan kapal kecil di Danau
Vanen dan laut sekitarnya.
Juga
pesawat terbang militer dan sipil yang lalu-lalang di ruang udara di
atas itu. “Kita lihat ini, titik ini adalah titik yang bergerak cukup
cepat. Kalau kita klik titik ini, maka akan ketahuan dia siapa, menuju
ke mana, pada ketinggian berapa, dan lain sebagainya,” kata Erik
Paulsson, operator sekaligus penguji Giraffe AMB yang bertugas dalam kabin operator seukuran kurang dari tiga meter persegi itu.
Benar,
titik sejarak 60 mil laut itu adalah pesawat terbang milik Scandinavian
Air Service yang terbang melintas dari Laut Utara menuju Laut Baltik,
lengkap dengan nomor penerbangan dan nomor registrasi pesawat
terbangnya. Digadang-gadang, inilah juga satu “kekuatan” Giraffe AMB dalam menyajikan data berbasis data-link.
“Data ini
juga bisa dibagi secara persis dan tepat waktu dengan sistem pertahanan
udara atau darat dan lain-lain. Program aplikasi komputer tentang ini
juga telah dibuat dan terus dikembangkan,” kata Paulsson. “Operator
produk dan sistem ini mengatakan, sangat mudah dan efisien untuk
dioperasikan,” kata dia lagi.
Dari
ketinggian di halaman depan Kantor SAAB AB di Gotheborg itu, dua bendera
Merah Putih ukuran resmi kenegaraan dikibarkan, berselang-seling dengan
bendera Kerajaan Swedia. Menurut semua petinggi SAAB AB yang
mendampingi rombongan jurnalis Indonesia saat itu, itulah bentuk
penghormatan mereka kepada delegasi Indonesia itu.
“Anda
semua adalah tamu resmi SAAB AB dan kami menerapkan standar penerimaan
setara dengan rombongan resmi kenegaraan,” kata Wakil Presiden dan
Kepala Sistem Pengamatan Udara dan Bisnis Sistem Pertahanan Elektronika
SAAB AB, Lars Tossman.
Mengalihkan sedikit pandangan ke tempat di mana unit Giraffe AMB itu diperagakan, terdapat unit serupa di sampingnya yang terbalur warna kamuflase gurun.
Konon
satu negara di Timur Tengah akan menerima unit itu segera, bergabung
dengan puluhan lain unit serupa yang telah dikirim ke kawasan hangat
itu. (Antara)