Deputi CEO SAAN AB, Lennart Sindahl, yakin
Indonesia sangat prospektif sebagai basis bisnis produk persenjataan
pesawat tempur JAS39 Gripen
SAAB AB, kata dia kepada www.antaranews.com,
di Stokholm, Swedia, Rabu waktu setempat, memiliki skema pengembangan
teknologi, riset dan pengembangan, serta inovasi yang bisa disesuaikan
dengan keperluan negara pengguna.
Indonesia sedang mempertimbangkan pesawat tempur pengganti F-5E/F Tiger II buatan Amerika Serikat yang berasal dari generasi ’80-an.
JAS39 Gripen buatan SAAB AB menjadi salah satu calon kontestan yang juga berhadapan dengan beberapa pesaing, di antaranya Sukhoi Su-35 Flankers, F-16 Block 60 Fighting Falcon, dan Eurofighter Typhoon.
Di antara semuanya, cuma dua yang bermesin tunggal, yaitu JAS39 Gripen dan F-16 Fighting Falcon. JAS39 Gripen merupakan pesawat tempur perdana Swedia yang dicoba diperkenalkan kepada Indonesia.
“Salah
satu pilar penting kami adalah pelibatan perusahaan setempat yang
berarti mereka menjadi mitra kami. Ini yang kami lakukan di manapun kami
berada,” kata Lindahl. (Antara)