Menurut Rini, selama ini Pindad hanya memproduksi barang-barang yang berbasis pertahanan. “Kalau kita berkonsentrasi di industri pertahanan saja, RnD menjadi rendah,” kata Rini di Kantor Pindad, Bandung, Sabtu (27/6/2015).
Rini menyebutkan, keberadaan Pindad yang sudah ada sejak jaman VOC masih berada di Indonesia, sudah sepantasnya dalam waktu beberapa puluh tahun ke depan Pindad bisa menguasai pasar pertahanan.
“Tidak perlu 100 tahun lagi, cukup 50 tahun lagi Pindad menguasai industri pertahanan nasional,” tambahnya.
Menurut Rini, dalam memproduksi escavator ini diharapkan membeli bahan baku dari PT Krakatau Steel (Persero) sekaligus menjadi sinergi BUMN.
“Beli steel-nya tetap di Krakatau Steel, jangan keluar, harus sinergi BUMN,” tutupnya.
Okezone.com