Friday, 3 July 2015
Kalau Ada Prajurit Gabung ISIS, Saya Potong Dia
Jakarta – Panglima TNI Jenderal Moeldoko membantah kabar yang menyebut salah satu prajuritnya
bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ia pun mengancam prajurit yang berani bergabung dengan kelompok radikal tersebut.
“Enggak, enggak ada (prajurit yang bergabung). Dari mana itu?” ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (2/7).
Moeldoko mengaku akan menindak tegas prajuritnya yang kedapatan bergabung dengan ISIS. “Kalau ada, saya potong dia!” kata dia lantang.
Sepakat dengan sang Panglima, Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (Kapuspen TNI) Mayor Jendral Fuad Basya sebelumnya telah membantah kabar tersebut. Menurut dia, itu hanya sekadar kabar burung yang tak jelas kebenarannya.
“Itu jelas fitnah dan tidak ada (anggota TNI masuk ISIS),” kata Fuad kepada CNN Indonesia, Rabu (1/7).
Bila benar ada anggota TNI bergabung dengan ISIS, Fuad meminta nama dan kesatuan asal prajurit itu disebutkan dengan terang. Jika tidak, kata dia, maka jelas itu kebohongan semata.
Fuad menyatakan TNI baru akan bertindak jika sudah ada nama jelas prajurit terkait. “Jika benar ada, akan kami libas,” kata dia.
Kabar soal adanya seorang anggota TNI yang bergabung dengan ISIS, menurut pakar teroris Universitas Indonesia Solahudin, bukan hal baru. “Saya enggak tahu nama anggota TNI (yang masuk ISIS). Tapi orangnya ada, gambarnya ada, pengakuannya ada,” kata Solahudin.
Seperti diberitakan, anggota Polres Batanghari, Jambi, Brigadir Syahputra, telah disebut lebih dulu bergabung dengan ISIS. Dia kini diklaim tewas di Suriah saat pertempuran melawan pasukan koalisi di bawah pimpinan Amerika Serikat.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan Syahputra menghilang sejak Februari. Dia meninggalkan wasiat berisi permintaan untuk menghibahkan seluruh hartanya kepada si anak. Syahputra juga menceraikan istrinya. Syahputra lantas mengundurkan diri dari Kepolisian dan berangkat ke Malaysia.
Dilansir situs azzammedia, Syahputra di Suriah mengganti namanya menjadi Abu Azzyn Al Indunisiy. Di situs itu terlihat foto Syahputra saat mengenakan baju loreng cokelat dan penutup kepala hitam, berdampingan dengan foto dirinya saat masih menjadi polisi.
CNN Indonesia