"Itu untuk melancarkan. Sekarang bayangkan kalau landing harus backtrack, kalau ada taxi way, dia keluar dulu," kata Agus di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2015).
Agus memastikan bahwa pembangunan taxi way ini tidak akan menganggu pertahanan negara. Fungsi Bandara Halim Perdanakusuma sebagai pangkalan pertahanan udara RI akan tetap diutamakan.
"Justru ini kita atur agar lebih teratur. Pasti diutamakan untuk pertahanan," ujarnya.
"Kalau sudah ada pertahanan udara, sudah mendeploy pesawat tempur di situ. Itu pesawat sipil, komersil harus mendahulukan itu. Prioritas utama jelas untuk operasi pertahanan udara," lanjut Agus.
Bandara Halim Perdanakusuma sebagai arena latihan pilot dan landasan bagi VVIP juga akan tetap diprioritaskan. Agus menegaskan bahwa pembangunan taxi way yang bekerja sama dengan swasta ini untuk penertiban.
"Ada prioritasnya. Kalau kita tidak bisa taxi way, pesawat landing backtrack, waktunya? Ini hanya lebih ditertibkan," pungkasnya (Detik)