Prajurit TNI AD menerobos hutan saat penyisiran kawasan Batee Pila, Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh
Baku tembak terjadi hari ini, Rabu, 10 Juni 2015. Ratusan personel TNI terlibat baku tembak setelah ditembaki kelompok bersenjata saat akan melakukan penyergapan di rumah pimpinan kelompok bersenjata Din Minimi.
"Saat polisi melakukan penyergapan, kelompok Din Minimi lebih dulu menembak ke arah polisi, ada sekitar 4 orang yang berada dalam rumah tersebut," kata Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi.
Baku tembak berlangsung cukup lama. Namun, tak seorang pun dari kedua pihak yang terlibat baku tembak terluka. Empat anggota kelompok bersenjata yang berada di rumah Din Minimi berhasil melarikan diri melalui jendela belakang rumah.
Keempat orang yang selamat dari hasil penyergapan itu teridentifikasi sebagai Nurdin bin Ismail alias Din Minimi, Jubir alias Rambo, Saiful alias Pon dan satu orang tidak ketahui namanya.
Tiga di antara mereka dalam kondisi luka tembak yang sudah membusuk, karena sudah lama tidak mendapatkan perawatan. Diduga mereka tertembak saat terjadi baku tembak dengan personel gabungan TNI dan polisi di Kabupaten Pidie pada bulan Mei lalu.
Polisi menahan satu orang mantri yang mengobati luka tembak kelompok bersenjata tersebut. "Kita menahan satu mantri yang menolong kelompok Din Minimi yang tertembak di Pidie, sedang dimintai keterangan lebih lanjut saat ini masih di Polres Aceh Timur," kata Husein Hamidi menambahkan.
Saat ini pasukan gabungan masih mengejar kelompok Din Minimi yang selama ini kerap melakukan tindakan kriminal bersenjata di Aceh. "Kita perkirakan masih ada sekitar 20-25 orang yang sedang kita kejar, nama mereka sudah kita kantongi."
Kelompok bersenjata ini sering berpindah tempat. Pasukan gabungan TNI dan Polri sudah mengejar kelompok ini mulai dari Aceh Utara berpindah ke Aceh Besar, Pidie hingga Aceh Timur wilayah kelahiran Din Minimi.(Viva.co.id)