Pages

Sunday, 12 July 2015

Rambut Cepak Serbu Mako Brimob Simongan Semarang

 image
Seorang saksi mata berinisial YK (60) menceritakan peristiwa di Markas Brimob Simongan Semarang saat terjadi penyerangan. Kebetulan YK saat kejadian sedang menginap di rumah menantu, asrama kompleks Brimob Simongan.

YK mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 02.00 WIB dinihari. “Awalnya kejadian dari pos penjagaan Markas Brimob ada sejumlah orang dikejar-kejar oleh anggota Brimob. Saat itu, terdengar ledakan tembakan kurang lebih sebanyak empat kali,” kata YK ditemui merdeka.com di sekitar Kompleks Markas Brimob Simongan di Jalan Kumudasmoro, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (12/7).

YK mengungkapkan, jika sekelompok orang yang dikejar-kejar itu diduga adalah anggota TNI dari Penerbang Angkatan Darat (Penerbad) Kota Semarang, Jawa Tengah. Diduga sebelum aksi kejar-kejaran itu telah terjadi bentrokan antara anggota TNI Penerbad dan anggota Brimob di dalam Mako Brimob Simongan Semarang tersebut.

Lalu, sekelompok orang diduga anggota Penerbad tersebut lari dari pos penjagaan menuju ke sekitar Masjid At- Tawab yang ada di Kompleks Markas Brimob Simongan Yon-A Kompi 2 Semarang Barat, Kota Semarang. “Nah, di sekitar masjid sudah ada ratusan anggota Penerbad temannya lain menunggu,” ungkapnya.

Kemudian di masjid itu, saksi mata YK melihat sejumlah orang yang diduga anggota Penerbad emosi dan mengamuk. Belum diketahui apa penyebab dan motif terjadinya penyerbuan Markas Brimob Polda Jateng di Simongan, Kota Semarang itu. Belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian.
Kejadian ini membuat warga sekitar ketakutan. Apalagi terdengar suara tembakan yang membuat warga tak berani keluar rumah.

Diserbu Ratusan orang bersenjata
Sebelumnya, Ratusan orang bersenjata laras panjang terlibat bentrok dengan anggota Brimob Simongan di Markas Satuan Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Kawasan Jalan Kumudasmoro Gisikdrono, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah Minggu (12/7) dini hari. Kejadian terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

Sempat terdengar beberapa letusan tembakan ke udara. Bahkan, sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian berusaha melihat insiden tersebut diusir dan disuruh masuk rumah oleh orang tersebut.
“Jumlahnya banyak, hampir mencapai ratusan orang bersenjata laras panjang. Mereka datang menggunakan sejumlah mobil dan motor. Warga banyak yang ketakutan,” ungkap saksi mata, warga sekitar yang enggan disebut namanya saat ditemui merdeka.com di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) Minggu (12/7) siang tadi.

Informasi yang dihimpun, selain membawa senjata laras panjang, lanjut saksi tersebut, beberapa orang membawa benda mirip pelontar mortir. “Beberapa warga juga sempat kebingungan melihat kejadian tersebut. Pakaiannya serba hitam. Dikira ada latihan,” ungkap warga tersebut.

Sebelum kelompok misterius itu masuk ke Markas Brimob Simongan, terdengar beberapa tembakan ke udara. Beberapa lainnya sempat menodongkan senjata laras panjang ke sejumlah warga. Sejumlah warga memang ada yang sedang nongkrong di pos kampling, serta warga hendak sahur.

“Ditodong senjata laras panjang, kemudian disuruh masuk ke dalam rumah,” ungkap saksi tersebut.
Dikatakan saksi, sejumlah warga bertanya-tanya atas insiden menegangkan tersebut. “Saya kira meraka sedang latihan, sepertinya ada masalah antara kedua kelompok aparat. Mereka melakukan penyerangan. Ada yang teriak-teriak ‘maju’. Suasananya menakutkan seperti perang,” katanya.
Seorang ibu, berinisial NIK umur 55 tahun, pemilik warung tak jauh dari lokasi kejadian mengaku hanya bisa melihat dari jarak jauh karena ketakutan.

“Enggak ada yang berani keluar mas, saya hanya mengintip dari warung. Ada geger aparat, jumlahnya ratusan,” ujarnya. (Merdeka.com)