Sadap menyadap sejatinya merupakan kegiatan intelijen. Dunia intelijen dan spionase penuh intrik, tipu daya dan strategi. Spionase atau mata-mata juga tak bisa dipisahkan dari para agen rahasia yang cantik.
Saat perang dingin di era 60an, Uni Soviet dan Blok Timur terkenal dengan mata-mata cantik berkode Burung Layang-Layang. Para wanita cantik ini menggoda diplomat asing hingga naik ke atas ranjang. Si korban tak sadar, wanita yang sangat memikat itu agen rahasia.
Para pria baru sadar saat beberapa hari kemudian video atau foto rekaman mesum mereka dikirim melalui surat khusus. Plus permintaan' untuk bekerja sama atau video mesum itu akan disebarluaskan.
Nah, Presiden Soekarno pun pernah jadi salah satu mata-mata cantik ini. Cerita ini ditulis Roger Boar dan Nigel Blundell dalam buku The World's Greatest Spies and Spymasters.
Zaman Orde Lama, hubungan Soekarno dan Rusia sangat dekat. Presiden pertama ini cukup sering berkunjung ke Rusia dan negara-negara Uni Soviet. Suatu hari para petinggi KGB mencoba memeras Soekarno.
"Presiden Indonesia Achmed Soekarno mempunyai reputasi dunia sebagai pengagum wanita, sehingga pantas saja KGB mencoba memfitnahnya dengan perangkap seks ketika ia berkunjung ke Moskow," tulis Boar dan Blundell.
Saat itu kecantikan wanita-wanita Rusia juga sudah tersohor ke seluruh dunia. Seorang wanita yang luar biasa cantik dan seksi dipilih untuk melayani Soekarno. Tentu saja kemesraan mereka direkam oleh KGB.
Para agen KKB pun mencoba menggertak Soekarno dengan memperlihatkan film rekaman mereka. Tapi jawaban Soekarno membuat para agen terperangah.
"Bisa berikan lagi beberapa copy? Rakyat saya pasti akan benar-benar bangga melihat saya!" jawab Soekarno santai.
Para agen KGB pun tak jadi memeras Soekarno. Mereka lupa Soekarno tak bisa digertak dengan cara apa pun.(mdk/ian)