Pages

Monday, 2 December 2013

Selama Ini Sulbar Dijaga 1 Perahu Karet, Mamuju Akan Punya Pangkalan TNI AL



Seorang anggota Marinir sedang mengawasi kenderaan khusus Sea Raider yang baru saja diturunkan dari KRI Teluk Sibolga di Pangkalan TNI AL Bitung, Senin (11/3). Kenderaan ini akan digunakan untuk menjelajah 15.909 KM garis pantai Pulau Sulawesi. | Kompas.com/ Ronny Adolof Buol

MAMUJU: TNI Angkatan Laut berencana membangun pangkalan di Kelurahan Rangas, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada 2014. Selama ini, laut Mamuju hanya dikawal satu perahu karet TNI AL.

"Akan dibangun di depan kantor Gubernur Sulbar, bersebelahan dengan Kantor Imigrasi akan berkekuatan 150 orang personel," kata Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Arie Soedewo, di Mamuju, Minggu (1/12/2013).

Kunjungan Arie ke Mamuju juga untuk berdialog dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terkait pengamanan laut di wilayah itu dan melihat infrastruktur pelabuhan. Lahan pangkalan, sebut dia, akan seluas lima hektar dan telah disediakan pemerintah daerah.
"Selain Mako Pangkalan TNI AL, juga akan dibangun bersebelahan dermaga untuk TNI AL, serta tempat pengisian bahan bakar dan tempat rekreasi," kata Arie. Dia mengatakan rencana ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan pertahanan laut di wilayah itu.

Dengan luas mencapai 20.000 kilometer persegi, selama ini laut di Sulawesi Barat hanya dijaga kekuatan satu perahu karet TNI AL. "Tak akan lagi begitu," kata Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh saat menerima Arie.

Satu regu berperahu karet TNI AL, kata Anwar, selama ini harus mengamankan 700 kilometer garis pantai provinsi dengan enam kabupaten itu. "Tentu saja tak efektif," ujar dia. Karenanya, rencana pembangunan pangkalan tersebut akan meningkatkan sistem keamanan laut di wilayahnya. Apalagi, ujar dia, kekayaan laut Sulawesi Barat seharusnya dijaga laiknya aset ekonomi bangsa.