Kapal jenis pengangkut tank dan pasukan itu karam pada 19 November lalu akibat menabrak tonggak cor hingga lambungnya bocor.
Saat disinggung mengenai penggantian kapal sejenis, Moeldoko mengaku masih pikir-pikir. "Sebab, masih bisa direnovasi," kata Moeldoko kepada wartawan saat ditemui di Markas Komando Divisi I Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa, 3 Desember 2013.
Namun Moeldoko masih ragu untuk memutuskan memperbaiki ulang KRI Teluk Peleng. Alasannya, kapal tersebut termasuk berusia uzur. Kapal Teluk Peleng adalah salah satu kapal bekas Jerman yang dibeli pemerintah Indonesia pada awal 1990.
”Akan kami pertimbangkan apakah masih bisa dipakai lagi atau tidak,” kata Moeldoko. “Terakhir (sebelum karam), kapal itu hanya untuk latihan.”
Pekan lalu, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Marsetio yakin KRI Teluk Peleng masih bisa diperbaiki. Menurut dia TNI belum perlu mencari pengganti kapal tersebut. "Nanti bisa diperbaiki oleh kami, gampang itu," kata dia kepada Tempo pekan lalu.
Menurut sumber Tempo, tenggelamnya KRI Teluk Peleng dimulai sejak Senin, 18 November 2013. Saat itu, perairan Pondok Dayung sedang surut, alhasil badan kapal membentur tonggak cor dan membuat lambung kanan kapal bocor dan kamar mesin mati.
Beberapa jam kemudian, kapal miring sekitar 45 derajat, tim TNI Angkatan Laut pun berupaya menyelamatkan kapal. Namun sayang, keesokan harinya kapal karam.
tempo