Pages

Monday, 10 March 2014

Ke Surabaya, Presiden Saksikan Alutsista Baru

Ke Surabaya, Presiden Saksikan Alutsista Baru
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono melambaikan tangan dari atas kokpit pesawat tempur latih T50i Golden Eagle, di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (13/2). 16 unit pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle ini buatan Korean Aerospace Industries dengan nilai kontrak US$ 400 juta.

 Surabaya - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono akan kembali melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Timur mulai Selasa, 11 Maret 2014, hingga Kamis, 13 Maret 2014.

"Benar, Presiden akan melakukan kunjungan kerja di Jawa Timur," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Media, dan Dokumentasi Pemerintah Provinsi Jawa Timur Anom Surahno, Senin, 10 Maret 2014.

Dalam kunjungannya kali ini, SBY akan menyaksikan alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru. Hal ini sesuai dengan amanat SBY dalam acara Hari Ulang Tahun TNI ke-68 pada 5 Oktober 2013. Saat itu, SBY mengatakan pemerintah pusat akan mengganti dan menambah alutsista di semua matra dan lini. Hal ini untuk mencapai tahapan kekuatan esensial minimum.

SBY dijadwalkan berangkat dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Surabaya, Selasa siang. Tiba di Surabaya, SBY didampingi Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan rombongan menuju Markas Komando Armada Kawasan Timur TNI AL. Mereka akan menyaksikan penyerahan secara simbolis miniatur pesawat CN 235-220 N-61 MPA oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso kepada Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis.

Penyerahan miniatur diikuti dengan penandatanganan naskah serah-terima pesawat CN 235-220 N-61 MPA. Pesawat terbaru TNI AL ini sanggup melihat sasaran jarak jauh. Kekuatan pandangan jauh tersebut terletak pada forward looking infra red (FLIR) dan search radar yang diletakkan di bawah badan pesawat. 

Adanya search radar dan FLIR dengan teknologi maju ini membantu TNI AL mendeteksi kapal nelayan dari ketinggian 13.000 kaki, sehingga dapat menindak aktivitas pencurian ikan oleh kapal asing. Pesawat ini juga dapat melakukan pemantauan terhadap kapal imigran gelap yang banyak memasuki area pantai selatan Pulau Jawa.

Selanjutnya, bersama dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, KSAL Laksamana TNI Marsetyo, dan Panglima Komando Armatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, Presiden SBY akan meninjau Dermaga Madura. Di sana akan digelar alutsista TNI AL.

Dalam acara ini akan diadakan demo berupa penyebaran ranjau dari pesawat udara, penembakan RBO dari kapal, demo pembebasan sandera dengan menggunakan sea rider, dan peperangan kapal selam dengan helikopter. Hal ini dilanjutkan dengan aksi sepuluh penerjun yang  mendarat di geladak kapal. Rangkaian demo ini akan diakhiri dengan sailing pass kapal TNI AL dan flying pass helikopter Angkatan Laut.

Setelah menyaksikan demo alutsista, SBY selaku Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) akan membuka rapat KKIP di Gedung Candrasa, Surabaya. Rapat itu akan dihadiri sekitar 80 orang anggota KKIP dan pejabat terkait, termasuk Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.

SBY juga diagendakan mengunjungi Wisata Bahari Lamongan, Kabupaten Lamongan, dan Kelola Mina Laut di Kabupaten Gresik. Rangkaian kunjungan kerja akan diakhiri dengan kunjungan ke pelabuhan pendaratan ikan Kecamatan Bulu, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Di sini, SBY beserta rombongan akan melakukan peninjauan. Setelah meninjau pelabuhan pendaratan ikan, SBY akan bertolak menuju Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa Tengah.

Tempo