Jakarta,
– Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menyiapkan sejumlah Perwira
Menengah (Pamen) TNI menjadi ahli negosiator, bagi personel Kemhan dan
TNI khususnya bidang kerja sama pertahanan bersifat internasional
Hal tersebut terungkap saat Pembukaan Workshop Komunikasi Strategis (Workshop Strategic Communication Skills),
mulai 12 sampai 21 Maret 2014, yang dibuka Kepala Pusat Pendidikan
(Kapusdiklat) Bahasa Kemhan RI Laksamana Pertama TNI Ir. Paruntungan
Girsang, M.Sc., MA, yang mewakili Kepala Badan Pendidikan dan Latihan
(Kabadiklat) Kemhan RI Mayjen TNI Hartind Asrin, di Jakarta, Senin
(17/3).
Workshop yang baru pertama kalinya
diselenggarakan dan sebagai hasil kerja sama Badiklat Kemhan RI dengan
Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia (British Embassy) serta Konsulat Jenderal Inggris (British Consulat), diikuti 20 orang Pamen TNI yang berasal dari Kemhan, Mabes TNI serta Ketiga Angkatan.
Dalam sambutan tertulis Kabadiklat
Kemhan RI yang dibacakan oleh Kapusdiklat Bahasa mengatakan,
meningkatnya hubungan kerja sama Indonesia dengan negara sahabat
khususnya bidang pertahanan, membutuhkan personel Kemhan dan TNI yang
memiliki kemampuan berdiplomasi, bernegosiasi, mampu berkomunikasi dalam
aktifitas dunia internasional serta mampu menyampaikan informasi
bersifat informatif.
Sementara Kapusdiklat Bahasa ketika
diwawancari sejumlah media massa menyatakan, bahwa tujuan mendasar dari
workhop ini adalah, membekali para perwira Kemhan dan TNI agar dapat
memiliki kemampuan bahkan memenangkan satu diplomasi di tingkat regional
dan global.
Sedangkan tenaga pengajar berasal dari
Badiklat Kemhan serta Konsulat Jenderal Kedutaan Besar Inggris Mr. Colm
Downes, membekali para perwira TNI yang akan menduduki posisi strategis
tersebut dengan sejumlah materi diantaranya, prinsip-prinsip dan
kemampuan bernegosiasi, menjadi pembicara dan presentasi yang efektif
serta menjalin hubungan baik bersama media massa.