PBB: - Eskalasi kejahatan Rezim Zionis Israel terhadap rakyat Palestina kian
membongkar kedok dan wajah asli rezim penjajah ini di mata dunia
internasional. Kejahatan ini juga menimbulkan gelombang reaksi dunia
internasional terhadap Tel Aviv dalam beberapa hari lalu.
Transformasi internasional menunjukkan bahwa reaksi dunia terhadap Israel kian luas dan masyarakat internasional serta berbagai organisasi dunia dengan berbagai cara menunjukkan kebenciannya terhadap rezim penjajah al-Quds dan mengungkapkan dukungan mereka terhadap hak-hak bangsa tertindas Palestina.
Dalam kondisi seperti ini, kecaman berulang kali terhadap kejahatan Israel oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berperan aktif dalam mencerahkan opini publik dan membongkar esensi Israel yang anti hukum. Di antara reaksi internasional atas kejahatan Israel beberapa hari lalu, Sekjen PBB, Ban Ki moon meminta Tel Aviv menahan diri dari tindakan provokatif dan memicu ketegangan di kawasan.
Sekjen PBB dalam statemennya seraya memperingatkan peristiwa terbaru di bumi Palestina menandaskan, tindakan seperti ini bisa berujung pada pudarnya kepercayaan seluruh pihak-pihak di kawasan. Ban juga menyeru seluruh pihak yang bertikai di Palestina menghindari tindakan provokatif.
Dalam beberapa hari terakhir, Rezim Zionis menggenjot program pembangunan distrik Zionis di bumi pendudukan Palestina serta menggelar serangan udara ke Jalur Gaza. Kebijakan Tel Aviv ini kian meningkatkan kekhawatiran terhadap konfrontasi militer baru di kawasan.
Dalam hal ini, Jeffrey Feltman, wakil sekjen PBB bidang politik mengatakan, eskalasi kekerasan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina membuat kawasan terancam krisis baru. Feltman memperingatkan kondisi mengenaskan warga Palestina di Jalur Gaza. Ia menyeru bantuan 250 ribu setiap bulan kepada kawasan yang diblokade Israel ini untuk memenuhi kekurangan peralatan medis dan obat-obatan di Gaza.
Laporan ini hanya mengungkap secuil dari kejahatan Israel yang kian meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kejahatan Israel dalam beberapa tahun terakhir terjadi di bawah dukungan negara-negara Barat terus meningkat dan semakin mengkhawatirkan.
Dalam kondisi seperti ini, PBB dan bahkan lembaga HAM Barat yang biasanya memilih bungkam menyaksikan ulah Israel, kini terpaksa mengambil sikap menyaksikan pelangagran luas Tel Aviv terhadap hak bangsa Palestina. Hal ini disebabkan Barat mendapat tekanan dari opini publik mereka.
Sementara itu, Rezim Zionis Israel dengan dukungan Barat dan sikap pasif PBB serta lembaga HAM semakin gencar melakukan pelanggaran nyata terhadap hak dan hukum internasional. Di sisi lain, bangsa Palestina dan opini publik mengharapkan petinggi PBB tidak sekedar mengkritik Israel melalui lisan, namun mereka juga mendukung upaya Palestina dan masyarakat internasional untuk mengambil keputusan pasti dan secepatnya terhadap Israel.
Berlanjutnya sikap pasif organisasi internasional khususnya PBB terhadap kejahatan dan kebijakan haus perang Israel membuat masyarakat dunia saat ini masih terus menyaksikan tragedi yang diciptakan rezim penjajah Tel Aviv terhadap rakyat Palestina.
perkem bangan militer
Transformasi internasional menunjukkan bahwa reaksi dunia terhadap Israel kian luas dan masyarakat internasional serta berbagai organisasi dunia dengan berbagai cara menunjukkan kebenciannya terhadap rezim penjajah al-Quds dan mengungkapkan dukungan mereka terhadap hak-hak bangsa tertindas Palestina.
Dalam kondisi seperti ini, kecaman berulang kali terhadap kejahatan Israel oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berperan aktif dalam mencerahkan opini publik dan membongkar esensi Israel yang anti hukum. Di antara reaksi internasional atas kejahatan Israel beberapa hari lalu, Sekjen PBB, Ban Ki moon meminta Tel Aviv menahan diri dari tindakan provokatif dan memicu ketegangan di kawasan.
Sekjen PBB dalam statemennya seraya memperingatkan peristiwa terbaru di bumi Palestina menandaskan, tindakan seperti ini bisa berujung pada pudarnya kepercayaan seluruh pihak-pihak di kawasan. Ban juga menyeru seluruh pihak yang bertikai di Palestina menghindari tindakan provokatif.
Dalam beberapa hari terakhir, Rezim Zionis menggenjot program pembangunan distrik Zionis di bumi pendudukan Palestina serta menggelar serangan udara ke Jalur Gaza. Kebijakan Tel Aviv ini kian meningkatkan kekhawatiran terhadap konfrontasi militer baru di kawasan.
Dalam hal ini, Jeffrey Feltman, wakil sekjen PBB bidang politik mengatakan, eskalasi kekerasan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina membuat kawasan terancam krisis baru. Feltman memperingatkan kondisi mengenaskan warga Palestina di Jalur Gaza. Ia menyeru bantuan 250 ribu setiap bulan kepada kawasan yang diblokade Israel ini untuk memenuhi kekurangan peralatan medis dan obat-obatan di Gaza.
Laporan ini hanya mengungkap secuil dari kejahatan Israel yang kian meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Kejahatan Israel dalam beberapa tahun terakhir terjadi di bawah dukungan negara-negara Barat terus meningkat dan semakin mengkhawatirkan.
Dalam kondisi seperti ini, PBB dan bahkan lembaga HAM Barat yang biasanya memilih bungkam menyaksikan ulah Israel, kini terpaksa mengambil sikap menyaksikan pelangagran luas Tel Aviv terhadap hak bangsa Palestina. Hal ini disebabkan Barat mendapat tekanan dari opini publik mereka.
Sementara itu, Rezim Zionis Israel dengan dukungan Barat dan sikap pasif PBB serta lembaga HAM semakin gencar melakukan pelanggaran nyata terhadap hak dan hukum internasional. Di sisi lain, bangsa Palestina dan opini publik mengharapkan petinggi PBB tidak sekedar mengkritik Israel melalui lisan, namun mereka juga mendukung upaya Palestina dan masyarakat internasional untuk mengambil keputusan pasti dan secepatnya terhadap Israel.
Berlanjutnya sikap pasif organisasi internasional khususnya PBB terhadap kejahatan dan kebijakan haus perang Israel membuat masyarakat dunia saat ini masih terus menyaksikan tragedi yang diciptakan rezim penjajah Tel Aviv terhadap rakyat Palestina.
perkem bangan militer