Pages

Saturday, 6 September 2014

Dua Unit F-16 Hibah Amerika Serikat Bermasalah?


Dua Unit F-16 Hibah Amerika Serikat Bermasalah?  
REUTERS/USAF
 Jakarta - Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Mayor Jenderal (Purn) Tubagus Hasanuddin mengaku mendapat kabar tentang proses hibah pesawat tempur F-16 blok 25 bekas Amerika Serikat. Kabarnya, dua unit F-16 yang hendak diberikan kepada Indonesia dalam kondisi tidak bisa terbang.

"Ada kerusakan di air frame-nya (rangka pesawat), jadi tak bisa diterbangkan," ujar Tubagus kepada Tempo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis, 4 September 2014.

Hasanuddin belum mau menyebutkan detail sumber informasi yang diperoleh. Dia hanya mengaku mendapat informasi tersebut dari banyak pihak.

Untuk mengecek kebenaran kabar tersebut, dia berencana memanggil TNI Angkatan Udara untuk diajak rapat dengan Komisi I. "Bisa jadi ini risiko hibah barang bekas," tuturnya.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengaku belum mendapat informasi tentang kerusakan dua unit pesawat F-16. Meski begitu, Hadi mengatakan TNI AU hanya menerima pesawat F-16 hibah dalam kondisi terbaik.

"Sebab, F-16 itu harus dikirim secara diterbangkan langsung dari Amerika ke Indonesia, jadi harus kondisi terbaik," ujar Hadi saat dihubungi Tempo hari ini.

Hadi menjelaskan, dalam kontrak hibah dan peremajaan pesawat F-16, TNI Angkatan Udara mendapat pesawat setara dengan blok 52. Saat ini TNI AU sudah menerima tiga unit F-16 hibah Amerika Serikat. Sesuai dengan rencana, sampai akhir tahun ini, TNI AU akan menerima tiga unit lagi. "Diharapkan sebelum HUT TNI (5 Oktober) sudah tiba, jadi nanti ada enam F-16 dari Amerika yang dipamerkan," katanya.

TEMPO