Pages

Saturday, 6 September 2014

Upacara tak Beres, Prajurit TNI akan Diceburkan ke Laut


Jenderal TNI Budiman (kanan) membawa bendera panji TNI AD untuk diserahkan ke Panglima TNI Jenderal Moeldoko.
Jenderal TNI Budiman (kanan) membawa bendera panji TNI AD untuk diserahkan ke Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

SURABAYA -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko meninjau kesiapan prajurit dari berbagai unsur yang akan terlibat dalam upacara peringatan HUT ke-69 TNI di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Kamis (4/90.
Dalam kesempatan itu, Jenderal Moeldoko didampingi Kepala Staf TNI AU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Madya Didiet Herdiawan, Pangarmatim Laksda Sri Mohamad Darojatim, Pangdam V/Brawijaya Mayjen Eko Wiratmoko, dan jajaran petinggi TNI.
Selama hampir tiga jam, Panglima TNI tampak serius memantau jalannya latihan upacara dan defile yang diikuti ribuan prajurit TNI dari tiga matra, yakni AD, AL dan AU, serta menginspeksi barisan pasukan.
Jenderal Moeldoko juga langsung memberikan penilaian saat pasukan dari berbagai batalyon melaksanakan latihan defile, kemudian memintanya mengulangi dengan gerakan lebih sempurna ketika melihat posisi barisan kurang bagus.
"Ini bukan gladi, tapi baru latihan tahap awal. Saya memang sengaja ingin melihat langsung kesiapan prajurit yang akan mengikuti jalannya upacara HUT TNI satu bulan sebelum pelaksanaan agar bisa dilakukan koreksi jika masih terjadi kekurangan," kata Moeldoko, usai meninjau latihan.
Panglima TNI menegaskan pelaksanaan upacara peringatan HUT ke-69 TNI di Dermaga Koarmatim, Surabaya, dijadwalkan berlangsung 7 Oktober 2014 dan dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus berjalan sempurna dengan tingkat presisi tinggi, karena berkaitan dengan risiko yang dihadapi prajurit TNI.
"Nantinya akan ada pengerahan pasukan besar-besaran dari ketiga matra, kemudian atraksi udara yang melibatkan sekitar 200 pesawat tempur TNI AU, atraksi laut dan darat. Semua itu dilakukan dalam waktu singkat, sehingga persiapan yang dilakukan harus benar-benar matang," tukasnya.
Secara umum, Jenderal Moeldoko menilai persiapan yang dilakukan prajurit sudah berjalan dengan baik, tetapi masih ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki. "Pokoknya, kalau nanti dalam pelaksanaan hari 'H' masih ada yang kurang beres, komandan batalyon-nya akan kita copot. Itu sudah biasa dan risiko menjadi komandan," ucapnya, menegaskan.
Bahkan, peringatan itu juga disampaikan secara langsung oleh Panglima TNI di hadapan para komandan batalyon dan prajurit peserta upacara, sebelum mengakhiri kegiatan peninjauan latihan lapangan.
"Setiap pelaksanaan upacara, barisan defile pamen (perwira menengah) selalu terlihat tidak beres dan membuat perut saya mules. Kalau pas upacara HUT TNI nanti barisan prajurit, termasuk pamen, masih terlihat jelek, komandan batalyon-nya langsung saya copot. Prajuritnya kita ceburkan ke laut," tutur Moeldoko.

REPUBLIKA