Bandar Lampung - Kapal perang KRI Teluk Bintuni adalah kapal perang Angkut Tank 3 (AT-3) yang dipercayakan Kementerian Pertahanan dan Keamanan RI untuk pembuatannya pertama kali kepada PT Daya Radar Utama Lampung (PT DRU). Sedangkan untuk AT-1 dan AT-2 yang pengerjaannya dilakukan oleh BUMN belum selesai. Hal ini disampaikan oleh General Manager Production PT DRU Lampung Edy Wiyono (50),kepada Saibumi.com
“Kapal ini jenisnya Landing Shift Tank (LST) 3 dengan panjang 120 meter, lebar 18 meter, dengan tinggi 11 meter. Kecepatannya 16 knot. main engine-nya 2×3285 KW dengan dua mesin yang jadi mesin utamanya dan bobot berat mati 2300 ton,” kata Edy tentang kapal yang didesain langsung oleh tim engineering PT DRU Unit 1 Jakarta tersebut.
Edy menjelaskan KRI Teluk Bintuni terdiri dari 7 lantai yang letaknya secara berurutan dimulai dari bawah yakni deck A merupakan ruang untuk tangki dan ruang pasukan. Paling bawah adalah bottom deck yang menjadi ruang khusus mesin kapal dan deck B untuk pasukan. Lalu, deck C untuk kru kapal termasuk tempat tidur dan peralatan keseharian kru kapal. Deck D juga untuk kru kapal dan deck E untuk komandan dan para perwira. Kemudian, deck F untuk ruang komando. Terakhir, deck G alias top deck atau kompas deck digunakan untuk meletakkan dua radar utama.
“Untuk muatannya, KRI Teluk Bintuni sanggup memuat 10 unit tank khusus jenis Leopard dengan berat masing-masing 62,5 ton full loaded. Juga memuat satu unit panzer ZAVBL yang beratnya 55 ton. Ada satu unit transporternya juga (transporter adalah alat untuk mengangkut peralatan pendukung Angkatan Laut) dengan berat 15,5 ton,” beber Edy.
Pria yang pernah bekerja di PT. PAL Surabaya ini menambahkan bahwa kapal perang tersebut juga memiliki helipad. “Bisa memuat dua heli langsung karena ada disediakan lahan parkir untuk helipad didalam kapal,” ujarnya.
Menurutnya, untuk
persenjataannya, kapal jenis Landing Shift Tank ini dilengkapi tiga
jenis meriam yakni satu unit meriam ukuran 40 mili, dua unit meriam
ukuran 20 mili dan dua unit meriam ukuran 12,7 mili.
“Dengan kemampuan mengangkut
sistem persenjataan yang begitu banyak, kapal ini juga sanggup memuat
113 orang kru kapal alias Anak Buah Kapal, enam orang kru helikopter,
dan pasukan sebanyak 361 orang,” tukasnya.