Pages

Saturday, 13 September 2014

Penerbang F-16 TNI AU Berlatih di Wing Tempur 162 Tucson Arizona.

Dispenau - 11/09/2014

Enam penerbang F-16 TNI AU saat berada di depan markas Wing Tempur 162 dibawah Pangkalan Air National Guard di Tucson Arizona saat menjalani transisi.
TNI AU kembali mengirimkan para penerbang tempurnya ke Amerika Serikat terkait program pengadaan pesawat tempur F-16 C/D 52ID “Peace Bima Sena II”. Sejak tanggal 26 Agustus 2014 hingga 13 September 2014 enam penerbang F-16 dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi mengikuti latihan konversi “Differential Training Batch II “untuk mendapat kualifikasi penerbang F-16 C/D 52ID. Latihan diselenggarakan di Wing Tempur 162 yang berada dibawah Pangkalan Air National Guard di Tucson AFB Arizona.
Keenam penerbang TNI AU yang berlatih di Arizona adalah Mayor.Pnb.Nur “Racer” Alimi (36), Mayor. Pnb.Agus “Wolverine” Dwi Aryanto (33), Kapt.Pnb.Gigih “Badger” Pratama (28), Kapt.Pnb.Yunianto “Wolfhound” Wibowo (29), Lettu.Pnb.Ferry “Fierce” Rahman (29) dan Lettu.Pnb.Yususf “Adder” Atmaraga (27). Dalam latihan ini para penerbang kita hanya menjalani Ground Training karena sudah memiliki jam terbang cukup banyak di pesawat F-16 Block 15 OCU TNI AU, selanjutnya untuk latihan terbang dengan pesawat F-16 C/D 52ID akan dilaksanakan di Lanud Iswahyudi Madiun.
Tucson AFB adalah markas dari Fighter Wing 162 yang membawahi tiga skadron tempur yang terdiri dari Fighter Squadron 148, 152 dan 195 yang selain menjadi skadron National Guard juga bertugas menyelenggarakan kursus transisi serta konversi bagi para calon penerbang F-16 C/D di jajaran Air National Guard dan AU Internasional.
Seperti enam penerbang F-16 TNI AU terdahulu maka para penerbang kali ini juga tidak mengikuti pelajaran “basic system” pesawat karena dasar sistem pesawat Block 25 yang menjadi “bahan dasar” F-16 52ID hampir sama dengan pesawat block 15 kita. Para penerbang lebih memperdalam penguasaan system avionic dan taktik penggunaan system persenjataan yang sebagian cukup berbeda antara system avionic 52ID dengan pesawat block 15 OCU. Para penerbang juga melaksanakan latihan simulator untuk mempelajari “switchology” pesawat, emergency procedures serta beberapa taktik dan tehnik dasar penggunaan peralatan avionic dan senjata udara modern yang bisa diangkut F-16 C/D 52ID.
Perbedaan yang sangat mendasar dengan pesawat F-16 A/B adalah pesawat F-16 C/D 52ID dilengkapi sistem MMC 7000A (Modular Mission Computer) Tape 5 sekelas Block 52+ sebagai jantung dan otak avionic pesawat , disamping Multi Function Display berwarna, Data link 16, Radar, Stores Management System terbaru, system Embedded GPS & INS yang canggih dan memungkinkan pesawat melepas bom JDAM dengan kendali GPS, Radio Have Quick II untuk kerahasiaan komunikasi dan data, Missile Warning System, Jammer System dan Electronic Warfare System modern untuk misi SEAD (Suppression Of Enemy Air Defence) terhadap radar dan rudal pertahanan udara lawan. Pesawat F-16 C/D Block 52ID ini memungkinkan kita untuk sanggup bertempur siang dan malam disegala kondisi cuaca dan segala macam sasaran, dengan hampir semua senjata udara ke udara dan udara ke darat canggih barat saat ini.
Pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU dalam program “Peace Bima Sena II” adalah pesawat F-16 Block 25 USAF yang telah menjalani program “The Common Configuration Implementation Program” (CCIP) seperti yang dijalani semua pesawat F-16 CD Blok 40/42/50/52 milik USAF agar sesuai standar terbaru Blok-50/52+ USAF. Semua pesawat F-16 52ID TNI AU juga menjalani penguatan struktur rangka pesawat dengan program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap) sehingga umur rangka pesawat bertambah menjadi lebih dari 10.000 jam, sehingga pesawat bisa dipakai selama minimal 10 tahun lagi. Setelah itu pesawat bisa menjalani Service Life Extension Program (SLEP) yang akan menambah umur rangka pesawat sekitar 2000 jam atau 10 tahun masa pakai. Pada saat usia pakai F-16 C/D 52 ID berakhir maka pengalaman, taktik dan tehnik yang didapat bisa dimanfaatkan untuk mengoperasikan armada pesawat tempur modern generasi 4.5 atau generasi ke 5 masa depan kita.
Sebelumnya tiga pesawat F-16 C/D 52ID sudah melakukan penerbangan dari Anderson AFB Guam ke Lanud Iswahjudi Madiun dan mendarat dengan selamat pada hari Kamis tanggal 24 Juli 2014 silam. Selanjutnya meskipun jajaran F-16 “dual seat” seluruh dunia sedang mengalami permasalahan pada struktur “longeron” cockpit namun pesawat kita sudah menjalani perbaikan dan diharapkan pada akhir September dua pesawat lagi akan tiba di Lanud Iswahjudi bersamaan dengan rencana peresmian Skadron Udara 16 di Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru.
Armada baru pesawat F-16 C/D 52ID merupakan jembatan untuk membawa kekuatan udara Indonesia selangkah lebih maju, mampu menghasilkan penerbang dan tehnisi yang mahir menguasai pesawat dengan generasi lebih maju, dan juga membawa segenap jajaran Angkatan Udara kita menguasai tehnologi, manajemen dan taktik pertempuran udara modern. Dengan kemampuan yang canggih memungkinkan kekuatan udara siap menjadi bagian dari operasi gabungan TNI untuk beroperasi di darat, laut dan udara. Kehadiran skadron F-16 C/D 52ID ini akan peningkatan kemampuan Air Power atau Kekuatan Dirgantara agar mampu melindungi Keamanan Nasional Indonesia.

TNI AU