Jakarta - Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan
Kepolisian Indonesia (Pepabri) berkeinginan kebijakan baik Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diteruskan Joko Widodo (Jokowi).
"Kami
ingin kepada pemerintahan yang akan datang lanjutkanlah segala sesuatu
yang baik yang telah dicapai Presiden SBY saat ini. Di antara prestasi
itu adalah kehidupan berdemokrasi yang baik yang telah kita jalani
bersama," kata Ketua DPP Pepabri, Agum Gumelar, usai syukuran sederhana HUT ke-55 Pepabri di Jakarta, Jumat.
Yang
juga tidak kalah penting, menurut dia, di antara petinggi negara dan
para pendukungnya tidak saling menghujat dan
menyalahkan dengan memakai berbagai media.
DPP Pepabri, ditegaskan purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat tersebut, memiliki sikap mendukung
kepemimpinan nasional yang dipilih rakyat secara langsung dan
demokratis.
Walau Pepabri di seluruh lini organisasinya adalah
perhimpunan purnawirawan militer dan kepolisian Indonesia, mantan Menteri Politik dan Keamanan itu menyatakan, menolak
dikotomi militer dan sipil.
"Kami harus tetap mendukung sepanjang semuanya berjalan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku," katanya.
Pada 20 Oktober 2014 posisi Yudhoyono selaku Presiden RI dijadwalkan akan beralih kepada Joko Widodo dalam Sidang Umum MPR.
Agum
menjelaskan, Pepabri menyiapkan serangkaian
acara untuk memperingati hari ulang tahunnya, termasukziarah ke taman
makam pahlawan (TMP) Seroja di Dili, Timor Leste, pada Selasa mendatang
(16/9).
Lebih
dari 3.200 militer Indonesia menjadi kusuma bangsa untuk melaksanakan
tugas negara dalam Operasi Seroja saat Timor Timur masih menjadi
provinsi RI pada 1976-1999.
"Mereka
itu pahlawan kita karena telah melaksanakan tugas negara
sebaik-baiknya. Inilah yang penting. Kita harus mampu menghargai dan
mengenang jasa para pahlawan, makanya kami ke sana kali ini,"
katanya.
Ribuan jenasah bernama ataupun tanpa nama itu diketahui dimakamkan di 12 TMP Indonesia di Timor Leste.
DPP
Pepabri dalam ulang tahun ke-55 mengadakan acara tumpengan secara
sederhana di kantor pusatnya, kawasa Menteng, Jakarta Pusat.
Antara