Kapal selam KRI Nanggala 402 di Pelabuhan Banten
Banten -Bekerja dengan risiko dan tekanan yang lebih tinggi dibanding prajurit TNI pada umumnya membuat prajurit khusus kapal selam digaji lebih besar.
Komandan Satuan Kapal Selam Kolonel Purwanto saat berbincang dengan detikFinance usai menghadiri penyematan Brevet Hiu Kencana kepada 3 menteri negara di Dermaga Indah Kiat Merak Banten mengatakan bila gajinya bisa dua kali lipat dibanding prajurit biasa.
"ABK (anak buah kapal) saya, termasuk saya, itu dihargai oleh pemerintah karena tekanan kerja yang lebih berat jadi gaji lebih besar. Jadi ibaratnya yang lain dapat 1, saya dapat 2," ujar Purwanto, Sabtu (6/9/2014).
Purwanto menuturkan, besaran gaji ini sendiri tetap mengikuti patokan masa kerja dan jabatan. "Jadi yang saya maksud tadi masa kerja kami dihitung 2 kali secara masa kerja. Jadi kalau saya kerja 15 tahun prajurit biasa, karena saya bertugas di kapal selam oleh pemerintah dianggap sudah bekerja 30 tahun," kata dia.
Dengan standar gaji berdasarkan TNI PP No 35 Tahun 2014, makagaji pokok untuk jabatan Kolonel dengan masa kerja 15 tahun adalah Rp 3.673.700. Sementara untuk prajurit khusu yang bekerja di kapal selam dengan pangkat dan masa kerja yang sama dapat mengantongi gaji pokok Rp 4.565.400. "Nanti ditambah dengan tunjangan Bervet dan tunjangan Menyelam," sambung dia.
Ia mengatakan, hal ini wajar karena tekanan yang diterima pasukannya sangat besar. Baik tekanan kerja maupun tekanan lingkungan tempat bekerja itu sendiri.
"Kapal selam seperti di dalam botol, situasi, atmosfir, dan psikologis sangat berbeda. Kami terputus dengan dunia luar. Kalau situasi tidak aman bisa 40 hari kami nonstop di bawah air," sebut dia.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Chairul Tanjung sempat menyampaikan apresiasinya kepada para prajurit yang bertugas di kapal selam ini. Ia meras bangga diterima sebagai warga kehormatan dan sempat ikut menyelam bersama kru istimewa ini.
"Melihat sendiri bagaimana kapal selam berfungsi. Situasi yang ada di kapal selam tidak seperti kita menonton film. Semua serba kecil. Saya melihat bagaiman kru beristirahat. Saya makin menghargai teman-teman yang bekerja di kapal selam karena punya tekanan yang luar biasa. Apa lagi mereka punya slogan tabah sampai akhir," cerita Menteri yang akrab di sapa CT ini.(ang/ang)
Detik