Usai latihan mereka pun berfoto bersama.
Dalam simulasi tersebut dilakukan penyelamatan
sandera dari dalam gedung, serta melakukan penjinakan bom menggunakan
alat kendali jarak jauh.
Simulasi ini secara berkala dilaksanakan tidak
hanya di dalam markas tetapi juga di luar markas untuk terus memperbaiki
kemampuan prajurit dalam penanganan teroris.
Para pasukan anti teror melakukan aksi rapelling
(turun menggunakan tali) dari atas gedung, aksi penyergapan di dalam
gedung, serta upaya penjinakan bom melibatkan sedikitnya 40 orang.