Jakarta - Pesawat transport militer CN295
mendarat di Bandara Sultan Abdul Aziz Kuala Lumpur, Malaysia,
persinggahan terakhir dari rangkaian tour ke enam negara-negara ASEAN.
Pesawat buatan Bandung ini dipromosikan ke negara-negara tetangga.
Kementerian
Pertahanan Indonesia memperkenalkan pesawat ini ke Philipina, Brunei
Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Malaysia sejak 22 hingga 31
Mei dalam rangka promosi mengenai kemampuan dan efisiensi pesawat
transportasi hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan
Airbus Military.
Pesawat CN295 adalah sebuah pesawat serba guna
berukuran sedang untuk kepentingan sipil maupun militer. Kunjungan ini
juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan kelebihan dari pesawat CN235
dan NC212i, yaitu hasil pengembangan dari varian C212 yang telah
diluncurkan pada bulan November 2012 antara PTDI dan Airbus Military
dengan menggunakan sistem avionic dan autopilot yang baru, kapasitas
penumpang bertambah dan biaya operasi yang lebih efisien.
"Kami
pemerintah mempromosikan penggunaan sistem pertahanan yang serupa di
antara sesama negara ASEAN dan CN295 merupakan pesawat yang layak dan
tepat untuk kepentingan pertahanan tersebut," kata Wakil Menteri
Pertahanan Republik Indonesia yang juga Ketua Delegasi, Letnan Jenderal
(Purn) Sjafrie Sjamsuddien saat kunjungan ke Kementerian Pertahanan
Malaysia, dikutip dari siaran pers, Jumat (31/5/2013),
"Kami
yakin dengan penggunaan jenis pesawat yang sama di wilayah ASEAN akan
memperkuat kerjasama di antara kita, pada waktu yang sama mengurangi
biaya operasional dan perawatan pesawat secara signifikan," tambahnya.
Ia
mengatakan, pesawat CN295, CN235, dan NC212i adalah solusi yang tepat
untuk menjalankan misi di kawasan regional dalam segmen pesawat kecil
dan menengah.
Angkatan Udara Republik Indonesia saat ini telah
mengoperasikan dua unit CN295 dari sembilan unit yang dipesan dari PTDI.
Dan pada tahun 2014, seluruhnya sudah dapat dioperasikan di wilayah
Indonesia oleh TNI AU.
Detik