Pages

Friday, 31 May 2013

Pesawat Made in Bandung Dijajakan ke Negara ASEAN

http://images.detik.com/content/2013/05/31/1036/143726_cn295.jpg Jakarta - Pesawat transport militer CN295 mendarat di Bandara Sultan Abdul Aziz Kuala Lumpur, Malaysia, persinggahan terakhir dari rangkaian tour ke enam negara-negara ASEAN. Pesawat buatan Bandung ini dipromosikan ke negara-negara tetangga.

Kementerian Pertahanan Indonesia memperkenalkan pesawat ini ke Philipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Malaysia sejak 22 hingga 31 Mei dalam rangka promosi mengenai kemampuan dan efisiensi pesawat transportasi hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dengan Airbus Military.

Pesawat CN295 adalah sebuah pesawat serba guna berukuran sedang untuk kepentingan sipil maupun militer. Kunjungan ini juga merupakan kesempatan untuk menjelaskan kelebihan dari pesawat CN235 dan NC212i, yaitu hasil pengembangan dari varian C212 yang telah diluncurkan pada bulan November 2012 antara PTDI dan Airbus Military dengan menggunakan sistem avionic dan autopilot yang baru, kapasitas penumpang bertambah dan biaya operasi yang lebih efisien.

"Kami pemerintah mempromosikan penggunaan sistem pertahanan yang serupa di antara sesama negara ASEAN dan CN295 merupakan pesawat yang layak dan tepat untuk kepentingan pertahanan tersebut," kata Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia yang juga Ketua Delegasi, Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsuddien saat kunjungan ke Kementerian Pertahanan Malaysia, dikutip dari siaran pers, Jumat (31/5/2013),

"Kami yakin dengan penggunaan jenis pesawat yang sama di wilayah ASEAN akan memperkuat kerjasama di antara kita, pada waktu yang sama mengurangi biaya operasional dan perawatan pesawat secara signifikan," tambahnya.

Ia mengatakan, pesawat CN295, CN235, dan NC212i adalah solusi yang tepat untuk menjalankan misi di kawasan regional dalam segmen pesawat kecil dan menengah.

Angkatan Udara Republik Indonesia saat ini telah mengoperasikan dua unit CN295 dari sembilan unit yang dipesan dari PTDI. Dan pada tahun 2014, seluruhnya sudah dapat dioperasikan di wilayah Indonesia oleh TNI AU.

Detik