Pages

Saturday, 12 October 2013

KRI Diponegoro-365 Mengamankan Pelaksanaan “Tripartite Meeting” di Lebanon


KRI Diponegoro-365 pada On Task ke-23 kali ini mendapatkan kepercayaan dari United Nation Interim Force in Lebanon (UNIFIL) sebagai Maritime Force Protection di sekitar perairan Naqoura Lebanon dalam pengamanan Tripartite Meeting. KRI Diponegoro-365 merupakan satu-satunya unsur Maritime Task Force (MTF) 448 yang dipercaya untuk mengamankan pertemuan trilateral tersebut yang dilaksanakan di perbatasan Lebanon dan Israel, Ras Al-Naqoura, Rabu (9/10).

Penunjukkan KRI Diponegoro-365 dalam kegiatan pengamanan sektor laut dan udara ini kembali menegaskan kepercayaan dunia internasional terhadap profesionalisme prajurit pengawak dan kemampuan alut sista TNI AL dalam melaksanakan tugas-tugas peacekeeper. Pencapaian ini diharapkan akan dapat mengangkat nama bangsa Indonesia di dunia internasional.


Tripartite Meeting merupakan salah satu agenda penting UNIFIL dalam penyelesaian sengketa antara Lebanon – Israel. Pertemuan ini melibatkan delegasi dari Lebanon dan Israel serta dari PBB sebagai mediator yang diwakili oleh UNIFIL Force Commander Mayjen Paolo Serra.

Pertemuan tiga delegasi dari Lebanese Armed Force (LAF), Israel Defence Force (IDF) dan UNIFIL ini adalah untuk menindaklanjuti Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1701 terkait dengan penempatan tanda batas yang jelas pada blue line (batas antara Israel dan Lebanon) dan membicarakan isu-isu operasional penting antara kedua negara.

Mengingat pentingnya tripartite meeting bagi tercapainya perdamaian di Lebanon, maka UNIFIL melaksanakan pengamanan ekstra ketat, baik pengamanan di sektor darat, laut maupun udara. KRI Diponegoro dalam hal ini merupakan unsur laut yang bertugas mengamankan jalannya pertemuan tersebut. Selama berlangsungnya pertemuan rutin tersebut, KRI Diponegoro melaksanakan patrol di perairan Lebanon selatan.

Untuk mendukung suksesnya pengamanan, KRI Diponegoro menerima satu orang perwira penghubung (liaision officer) dari negara Prancis, Mayor Jean-Marc Collet. Pamen Angkatan Darat Prancis tersebut bertugas untuk membantu koordinasi dengan Satuan Artileri Anti-Udara Prancis di darat dalam rangka pengamanan situasi udara.


Kepercayaan dan tanggung jawab keamanan laut dan udara yang diberikan UNIFIL ini disambut baik oleh Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Hersan, S.H. beserta prajurit KRI dengan melaksanakan tugas secara professional.

Pengamatan sektor laut dan udara dilaksanakan dengan intens dengan menggunakan radar udara MW-08. Di lain pihak, terlihat secara visual di perairan teritorial Israel dua buah kapal perang Israel dengan tugas yang sama, mengamankan jalannya pertemuan tersebut. Secara umum situasi keamanan laut dan udara selama kegiatan tripartite meeting berjalan lancar dan aman.

TNI AL