Upacara penutupan diawali dengan laporan hasil pelaksanaan latihan oleh Komandan Wing Udara 1 selaku perwira pelaksana latihan kerja sama taktis KRI dan Pesud, kemudian dilanjutkan pelepasan tanda peserta dan penyerahan piagam latihan oleh Irup kepada perwakilan peserta latihan.
Latihan yang telah dilaksanakan melibatkan unsur KRI Sultan Hasanuddin-366, pesawat CN-235 P-860, NC-212 Casa U-622, N-22/24 Nomad P—835, P-838 dan BO-105 NV-410 serta di dukung oleh heli SAR HU-410, Tim kesehatan Juanda, Tim pengamanan Lanudal Juanda dan Tim Ground Handling Juanda.
Materi latihan meliputi latihan klasikal yaitu pengenalan Pesud dan KRI, pengenalan Lanudal Juanda, Taktik Penerbangan TNI AL, Air Join Prosedure dan komunikasi taktis, helly deck party, Tactical Floor Game (TFG) serta praktek di lapangan yang berlangsung di Selatan Laut Pulau Bawean selama 2 hari pada tanggal 20 hingga 22 November 2013.
Menurut Asisten Operasi Kasal Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan, M.P.A, M.B.A dalam amanatnya yang di bacakan oleh Pangarmatim, menyampaikan bahwa latihan kerja sama taktis antara KRI dan pesud merupakan keharusan karena tuntutan tuga-tugas mendatang membutuhkan profesionalisme prajurit, sehingga latihan ini merupakan sarana meningkat kemampuan prajurit.
Seusai upacara penutupan, Pangarmatim melaksanakan foto bersama, kemudian memberikan pengarahan kepada seluruh perwira yang terlibat dalam latihan bertempat di Loong Room Base Ops Juanda. Pada kesempatan tersebut Pangarmatim memberikan penekanan kepada seluruh perwira yang hadir bahwa latihan yang sudah berjalan dengan baik ini dimasa mendatang perlu ditingkatkan dan perlunya kerja sama dan saling mengenal antara perwira –perwira kapal dan perwira penerbang. “Kedepan untuk menyatukan persepsi dan kerja sama dalam latihan, perwira-perwira tersebut akan di laksanakan pertemuan di Koarmatim”, kata Pangarmatim.
TNI AL