Pages

Monday, 25 November 2013

Pasukan Penjaga Pulau Terluar di NTT Butuh Mesin Pengolah Air Laut


Atambua : Sudah menjadi tanggung jawab negara untuk menjaga wilayah kedaulatannya dari bangsa lain meski hanya sejengkal.

Namun sangat miris ketika kewajiban itu tak diimbangi dengan fasilitas kebutuhan dasar bagi penjaganya.

Ini yang dialami para personel TNI yang menjaga Pulai Batek yang berbatasan dengan Timor Leste.

Pulau terdepan ini terletak di Laut Sawu dan masuk pada wilayah administrasi pemerintah Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, NTT. Pulau ini adalah satu dari empat pulau terdepan yang ada di NTT.

Tiga pulau lainnya adalah Ndana Rote, Ndana Sabu, serta Pulau Mengudu di Sumba Timur.

Adalah Komandan Batalyon 744 Atambua, Letkol Teddy Arifyanto yang memikul beban tanggungjawab personelnya yang bertugas di Pulau Batek dan Ndana Rote.

Menurut dia, tidak mudah untuk menjaga dua pulau terluar tersebut, terlebih Pulau Batek, selain karena faktor alam, fasilitas penunjang pun bisa disebut minim.

Di Pulau Batek, pulau seluas lapangan sepakbola dan berbentuk seperti perbukitan, setiap personel harus dapat mengakali bagaimana mereka bertahan hidup.

Guna memenuhi kebutuhan air minum, mereka harus wara-wiri ke pulau berpenduduk dan membawa beberapa jeriken untuk menampung air tawar. 

Hubungan Australia-Indonesia memanas setelah otoritas negeri kanguru tersebut melakukan penyadapan terhadap Presiden dan Ibu Negara Indonesia.

Meski sejumlah kerjasama militer saat ini status quo, belum ada penambahan personel di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Kita wait and see, namun kesiapan tetap, menunggu dari pimpinan tertinggi," kata Komandan Korem 161/Wire Sakti Kolonel Ashamed Yuletide, totem do Ku pang, Kumar (22/11/2013).

Provinsi paling selatan di Indonesia memang ada yang bersinggungan dengan Australia. NTT juga memiliki beberapa pulau utama; Timor, Sumba, dan Flores. Terkait dengan penjagaan pulau-pulau terdepan, menurut Yuliarto, pihaknya masih tetap melakukan penjagaan.

"Untuk penambahan pasukan di pulau terdepan tidak ada, biasa saja. Namun kesiapan tetap, anggota perbatasan siap dalam," ujarnya.

Yuliarto merinci, terdapat 700 personel yang menjaga perbatasan dan 300 personel menjaga teritori Indonesia.