Pages

Monday, 25 November 2013

Roy Suryo tuding ada Indosat di balik penyadapan oleh Australia

 





Pakar multimedia yang juga Menpora Roy Suryo menuding ada Indosat di balik penyadapan oleh Australia kepada Indonesia.

"Hal itu sudah sering saya sampaikan dalam makalah-makalah dan sudah beberapa kali dimuat di media Australia, bahwa penjualan Indosat menjadi awal upaya penyadapan Australia terhadap Indonesia," ujarnya kepada merdeka.com melalui telepon, Minggu (24/11).

Menurut dia, Indosat memiliki infrastruktur telekomunikasi paling lengkap, mulai dari jaringan serat optic pada Lintasarta, satelit pada Satelindo, dan BTS seluler. Roy mengungkapkan sejak satelit Palapa bukan milik Indonesia, sejak itulah penyadapan dilakukan.

Roy mengaku mendukung upaya pencabutan slot orbit 150,5 BT dari Indosat karena terbukti hanya untuk memata-matai, termasuk keluarnya Timor Timur dari Indonesia.

Sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring menegaskan akan menutup penyelenggara telekomunikasi yang terbukti melakukan penyadapan terhadap sejumlah pejabat di Indonesia.

Menurut informasi yang disampaikan Sydney Morning Herald, komunikasi Indonesia ternyata selama ini disadap Singapore Telecom (SingTel), operator telekomunikasi milik Pemerintah Singapura.

Seperti diberitakan oleh SMH, apa yang dilakukan SingTel adalah bagian dari kemitraan antara badan-badan intelijen negara, yang meluas ke Inggris dan Amerika, untuk memanfaatkan kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan Asia, Timur Tengah dan Eropa (SEA-ME-WE).

Menurut SMH, berdasar data dari intelijen Australia didapat informasi bahwa Singapura bekerja sama dalam mengakses dan berbagi komunikasi yang dibawa oleh kabel SEA-ME-WE-3 kabel. Badan nasional Australia juga mengakses lalu lintas kabel SEA-ME-WE-3 yang mendarat di Perth.

Dengan kabel yang melintasi Asia Tenggara, Timur Tengah dan Eropa Barat, maka hampir semua negara yang dilintasi dalam posisi tidak aman. Pasalnya, selain Singapura dan Australia, Inggris dan Amerika pun mendapat informasi penting hasil penyadapan. Dan praktik ini, disebut-sebut sudah berjalan hingga 15 tahunan.

Selain itu, kabar mengejutkan mengenai penyadapan yang terjadi di Indonesia juga disampaikan harian The Australian. Media ini menuliskan bahwa pemerintah Australia juga menyadap satelit Palapa.

Pihak yang diduga menyadap adalah Australian Signals Directorate (ASD), salah satu direktorat di Kementerian Pertahanan Australia yang bertanggung jawab atas signals intelligence (SIGNIT).

Sementara itu, President Director and CEO Indosat Alexander Rusli mempertanyakan dasar Roy Suryo menuduh Indosat dibalik penyadapan oleh Australia.

"Nomor yang disadap saja bukan nomor Indosat. Coba cek lagi mereka pakai nomor apa?" katanya

merdeka