Latihan tersebut bertujuan untuk mewujudkan kesiapan operasional Satgas Operasi Khusus TNI yang merupakan gabungan unsur-unsur Sat-81, Denjaka dan Denbravo’90 beserta unsur pendukungnya dengan sasaran untuk meningkatkan kemampuan unsur pimpinan dan staf, tersusunnya rencana operasi khusus TNI, meningkatnya kemampuan interoperability, dan meningkatnya kesiagaan operasional pasukan khusus TNI.
Dalam amanatnya Panglima TNI menyampaikan latihan ini diselenggarakan tidak sekedar untuk memenuhi kalender program dan kegiatan yang telah ditetapkan, namun lebih dari itu. Latihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Satuan Gultor TNI, dihadapkan kepada kecenderungan kondisi faktual perkembangan aksi dan modus operandi terorisme saat ini dan dimasa yang akan datang.
"Latihan Gultor TNI tahun 2013, diarahkan pada tema counter hijacking at the sea, sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas individu serta interoperability Satgultor TNI di semua strata. Khususnya interoperabilitas komando, kendali, komunikasi, koordinasi, integrasi operasi Sat-81, Denjaka dan Denbravo'90," kata Panglima TNI.
Di akhir amanatnya, Panglima TNI menyampaikan beberapa penekanan.
- Pertama, satukan visi dan misi Sat-81, Denjaka dan Denbravo’90 dalam satu ikatan tugas TNI. Hilangkan ego sektoral yang dapat menimbulkan kelemahan dan menjadi penghambat dalam mewujudkan TNI yang profesional, militan, dan solid. TNI harus satu persepsi dan menjadi kekuatan utuh dalam tampilan di mata masyarakat dan bangsa Indonesia.
- Kedua, laksanakan latihan dengan penuh dedikasi, semangat dan tanggung jawab, serta kuasai dari setiap peran para prajurit sekalian.
- Ketiga, tingkatkan keterpaduan langkah, kesamaan pandang dan pola tindakan, dalam menanggulangi ancaman sesuai skenario latihan, khususnya yang terkait mekanisme perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran opssus dengan segala taktik dan teknik yang digunakan.
- Keempat, pelajari dan kembangkan kemungkinan integrasi komando, kendali, komunikasi, komputer, intelijen, dan manajemen pertempuran pada latihan ini, guna pengembangan perencanaan kebutuhan alat-alat khusus tugas operasi Satgultor TNI.
- Kelima, catat dan evaluasi segala kelemahan dan kekurangan latihan ini, guna penyempurnaan strategi, taktik dan teknik serta prosedur tetap yang ada, dihadapkan kepada prediksi dan kecenderungan perkembangan ancaman saat ini dan masa yang akan datang.
Latihan Satgultor TNI 2013 terbagi dalam 2 tahap, yaitu latihan posko yang dilaksanakan pada 22-23 November 2013 di Cilandak, sedangkan latihan lapangan 30 November 2013 di perairan Batam dan Kepri. Peserta latihan yang terlibat sebanyak 406 orang, terdiri dari 43 orang penyelenggara, 14 orang Kosatgas, 22 orang Sat-81, 30 orang Denjaka, 22 orang Denbravo’90, dan 275 orang unsur pendukung.(Badarudin Bakri/mar)
liputan6