Pages

Tuesday, 4 February 2014

175 Prajurit Kontingen Garuda "Dibekali" Obat Mefloquine

175 Prajurit Kontingen Garuda UNTUK mencegah penyakit malaria, 175 Prajurit TNI khususnya Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-K/MONUSCO (Mission de I’Organisation de Republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) di daerah endemis malaria seperti Kongo, Afrika mendapatkan obat Mefloquine.

Hal itu penting karena Satgas Kizi akan bertugas dalam jangka waktu lama sehingga memungkinkan terkena malaria. Pemberian obat tersebut guna menjaga kondisi kesehatan dan kesiapan Pasukan Garuda dalam melaksanakan misi perdamaian.

Sebanyak 175 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kizi TNI Konga XX-K/MONUSCO, terdiri dari TNI AD 148 orang, TNI AL 18 orang, TNI AU 5 orang, 4 personel dari Mabes TNI tersebut menerima pemberian obat Mefloquine dari Tim Kesehatan Satgas Kizi TNI di Bumi Nusantara Camp, Dungu, Kongo, Minggu (2/2/2014).

Dalam setiap pemberian dan pelaksanaan minum obat dilakukan secara serentak oleh seluruh personel Kontingen Garuda yang berkumpul di lapangan apel. Kemudian dokter dan tim kesehatan Satgas Kizi TNI membagikan obat satu persatu kepada personel Kontingen Garuda.

Pemberian dan peminuman obat secara langsung diawasi oleh Komandan Satgas (Dansatgas) Konga XX-K/MONUSCO, Mayor Czi Nurdihin Adi Nugroho.

“Kegiatan ini dipandang perlu mengingat malaria merupakan penyakit endemis di Afrika sehingga memerlukan perhatian sangat serius. Pemberian obat dengan cara demikian diharapkan dapat mencegah penyakit malaria,” kata Mayor Czi Nurdihin seperti dilansir dalam siaran pers Perwira Penerangan Konga XX-K/MONUSCO, Lettu Cpm Try Wibowo melalui Pusat Penerangan TNI.

Dansatgas Konga XX-K/MONUSCO juga mengatakan, selain pemberian obat mefloquine untuk pencegahan malaria, tim kesehatan Satgas Kizi TNI juga melakukan upaya preventif lainnya seperti fogging setiap dua minggu sekali.

“Pemasangan kelambu setiap saat tidur, pemakaian repellent atau lotion anti nyamuk, penanaman pohon sereh, pengendalian vector secara biologis dan kimia serta senantiasa menjaga kebersihan sanitasi lingkungan,” kata Dansatgas.


Jurnas