Jakarta - Kepala
Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia
mengatakan, untuk jarak hingga lebih dari 100 kilometer (km),
pesawat-pesawat AU masih sanggup melakukan pengejaran terhadap sumber
ancaman.
Sistem pertahahan AU Indonesia, kata dia, mendesain tiga sasaran dari titik pusat. Diharapkan, ancaman yang datang ke wilayah Indonesia bisa dijangkau atau dikejar dengan jarak yang makin jauh pada waktu-waktu yang akan datang.
"Apabila sasarannya di luar 100 kilometer, maka pesawat masih efektif mengejar," demikian disampaikan KASAU di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (13/2).
Hal tersebut disampaikan KASAU dalam rangka serah terima 16 unit pesawat tempur Indonesia yang baru T50i Golden Eagle yang diimpor dari Korea Selatan.
"Untuk pertahanan itu TNI AU sangat siap dengan pesawat tempur dengan rudalnya. Titik poin akan ada serangan udaranya masing-masing," kata Ida Bagus Putu Dunia lagi.
Berita satu
Sistem pertahahan AU Indonesia, kata dia, mendesain tiga sasaran dari titik pusat. Diharapkan, ancaman yang datang ke wilayah Indonesia bisa dijangkau atau dikejar dengan jarak yang makin jauh pada waktu-waktu yang akan datang.
"Apabila sasarannya di luar 100 kilometer, maka pesawat masih efektif mengejar," demikian disampaikan KASAU di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (13/2).
Hal tersebut disampaikan KASAU dalam rangka serah terima 16 unit pesawat tempur Indonesia yang baru T50i Golden Eagle yang diimpor dari Korea Selatan.
"Untuk pertahanan itu TNI AU sangat siap dengan pesawat tempur dengan rudalnya. Titik poin akan ada serangan udaranya masing-masing," kata Ida Bagus Putu Dunia lagi.
Berita satu