Pages

Tuesday, 18 February 2014

Kodam IM Terima 30 Unit Alutsista untuk Arhanud Rudal-011


(Analisa/Khaddin) ALUTSISTA: Pangdam IM, Mayjen TNI Pandu Wibowo, menepungtawari perlengkapan alutsista terintegrasi TD 2000 B Detasemen Arhanud Rudal-001 usai upacara penerimaan di lapangan helipad Arhanud, Aceh Utara, Rabu (29/1).
Lhokseumawe, . Kodam Iskandar Muda (IM) menerima dan menepungtawari (peusijuk) 30 alat utama sistem persenjataan (Alutsista) terintegrasi TD 2000 B Detasemen Arhanud Rudal-001 dalam suatu upacara yang dipimpin langsung Pangdam IM, Mayjen TNI Pandu Wibowo, di lapangan helipad Arhanud, Aceh Utara, Rabu (29/1).
TD 2000 B merupakan senjata pertahanan udara gabungan antara rudal dan meriam buatan China.
Komposisi sistem persenjataan ini yaitu satu unit radar SR-74 yang memiliki jarak tangkap sasaran hingga 60 km, empat unit FCDV alat kendali tembak yang dilengkapi pengarah optik dengan jarak jangka hingga 14 km beserta simulator, delapan unit FCV-1 yang dilengkapi rudal QW-3 dan mampu menembak sasaran secara efektif dalam jarak 7 km beserta simulator.
Selanjutnya 12 pucuk meriam 57 mm/AA yang dapat dioperasikan baik otomatis maupun manual dengan jarak tembak efektif 6 km serta satu unit FCC kendaraan yang dipergunakan untuk memeriksa misil yang akan ditembakkan dalam penugasan maupun latihan penembakan.
Mayjen Pandu Wibowo dalam sambutannya mengungkapkan, kehadiran alutsista baru ini merupakan perkuatan TNI AD dalam melaksanakan tugas pokoknya sesuai Undang-Undang (UU) No 34/2004 tentang TNI, yakni menegakkan kedaulatan, melindungi dan mempertahankan NKRI.
Alutsista terintegrasi TD 2000 B merupakan persenjataan andalan terbaru yang dimiliki Detasemen Arhanud Rudal-001 Kodam IM sebanyak 30 unit. Alusista ini menjadi kunci bagi TNI AD dalam melaksanakan pertahanan negara dan dukungan operasional bagi Arhanud dalam menyelenggarakan pertahanan udara aktif terhadap objek vital nasional dengan menghancurkan dan meniadakan daya serangan musuh melalui pesawat terbang, rudal maupun balistik dalam mendukung tugas pokok Kodam IM.
Bukan “tebar pesona”
Menurutnya kehadiran senjata ini bukan untuk tujuan pasang aksi dan tebar pesona, tetapi menjadi pengobat dahaga bagi Detasemen Arhanud yang telah lama mendambakan kehadiran alutsista baru untuk menggantikan senjata lama yang telah dipensiunkan.
“Saya berharap dengan penambahan perlengkapan ini akan semakin meningkatkan pengamanan wilayah di jajaran Kodam IM sehingga kinerja pengamanan akan semakin maksimal,” ujarnya.
Diakuinya, saat ini banyak alutsista di jajaran Kodam IM sudah tua dan membutuhkan pembaruan dan perbaikan. Namun, dopastikannya bahwa pasukan TNI selalu siaga menjaga tiap jengkal wilayah NKRI.
Sesuai arahan KSAD, lanjutnya, alutsista yang tiba harus segera disalurkan untuk mengisi satuan utama di jajaran TNI AD agar dapat digerakkan sewaktu-waktu.
“Hari ini kita menerima persenjataan baru terintegrasi yang merupakan dukungan dari pusat untuk melaksanakan pertahanan udara aktif guna melindungi objek vital nasional maupun titik rawan lainnya di Aceh,” sebutnya.
Saat ditanya wartawan, Pangdam IM mengungkapkan, kehadiran alutsista TD 2000-B untuk menggantikan rudal lama yang sudah berumur 30 tahun.
Akurasi senjata ini mencapai 98 persen dan cukup baik dioperasikan di daerah tropis, ujarnya seraya mengharapkan penambahan satu detasemen di Banda Aceh untuk melindungi kota ini dari serangan musuh.
Penerimaan sekaligus peusijuk ini dihadiri Wadan Pusat Senjata Arhanud, Kolonel ARH Fahrudin; Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Hipdizah, Bupati Aceh Utara, M Thaib, Dandim 0103/Aceh Utara, Dan Arhanud 001, Mayor ARH Hari Purnomo; dan jajaran pejabat sipil dan militer lainnya.
Acara diakhiri dengan atraksi pemanfaatan alusista tersebut oleh prajurit TNI Detasemen Arhanud 001 ketika menghadapi serangan musuh dari udara.
Aceh aman
Smentara, dalam kunjungannya di Aceh Timur, Selasa (28/1) malam, Pangdam Mayjen TNI Pandu Wibowo, menyatakan, Aceh dalam situasi aman.
Ditegaskannya, sekarang ini yang terpenting adalah kondisi keamanan Aceh yang terjamin sehingga investor masuk ke Aceh. Jika sewaktu-waktu muncul gangguan keamanan, dia meminta segera dilakukan komunikasi dengan jajaran TNI, mulai dari koramil hingga korem terdekat.
“Kemajuan Aceh sangat tergantung dari keamanan. Jika hari ini sudah aman, kita harus mampu meyakinkan semua pihak terutama investor bahwa Aceh sudah nyaman bagi mereka,” ujarnya.
Ditambahkannya, kebersamaan seluruh lapisan masyarakat Aceh sangat dibutuhkan dan perlu ditingkatkan sehingga adat-istiadat masyarakat Aceh tetap terjaga.
Sebelumnya, Bupati Aceh Timur, Hasballah M Thaib, mengatakan, daerah yang dipimpinnya dulu merupakan wilayah yang tidak aman, namun sekarang aman dan nyaman.
Dia meminta Pangdam IM segera membangun Makodim 0104/Aceh Timur yang lahannya sudah disediakan di Gampong (desa) Teupin Batee, Kecamatan Idi Rayeuk.
“Tanah sudah tersedia, kami minta pembangunan makodim tidak lagi tertunda. Jika terkendala administrasi, saya selaku kepala daerah siap mendampingi pangdam ke Mabes TNI,” katanya.
Di bagian akhir, Bupati Aceh Timur menyerahkan cendera mata kepada Pangdam IM. Pangdam juga memberikan hal yang sama sebagai ucapan terima kasih atas sambutan yang diberikan Pemkab Aceh Timur. (kdn/ed)

Analis adaily