Pages

Friday, 7 November 2014

armada untuk patroli wilayah laut RI masih kurang

Aparat TNI AL Lantamal III mencoba kapal patroli keamanan laut di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (03/02/2014).
Aparat TNI AL Lantamal III mencoba kapal patroli keamanan laut di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (03/02/2014).
 - Presiden Joko Widodo mengaku jumlah kapal patroli untuk mengawasi wilayah laut Indonesia masih kurang. Oleh sebab itu, dia berjanji akan menambah jumlah kapal patroli tersebut.

Hal itu disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta itu di sela pameran Indo Defence di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat pada hari Jumat, 7 November 2014. Menurut pria yang akrab disapa Jokowi itu, kebutuhan penambahan kapal patroli telah disampaikan kepada DPR.

"Kalau enggak, bagaimana kita mau mengendalikan 5.400 kapal yang lalu lalang dan banyak yang tidak jelas tujuannya dibanding yang jelas," kata dia.

Namun, dia mengingatkan untuk menambah kapal patroli tentu membutuhkan anggaran. Oleh sebab itu, Jokowi berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terus meningkat dan sesuai targetnya yakni 7 persen.
"Kalau pertumbuhan ekonomi bisa di atas tujuh persen, mak anggaran pertahanan bisa ditingkatkan hingga tiga kali lipat dari yang ada saat ini. Kalau pertumbuhan ekonomi bagus, tentu itu akan mempengaruhi jumlah peneriman negara yang ujung-ujungnya sebagian akan dipakai untuk kepentingan pertahanan kita," ujarnya.

Dengan adanya banyak kapal patroli, maka dapat mewujudkan sebagian dari poros kemaritiman yang selama ini didengungkan Jokowi.

Di pameran Indo Defence, Jokowi meninjau ke berbagai stand, di antaranya milik Korea Selatan dan PT Dirgantara Indonesia (DI). Pameran ini diikuti oleh 30 negara dan berlangsung sejak tanggal 5 November hingga 8 November 2014. (ita)


VIVA.co.id