Kontingen Garuda XX-J yang berjumlah 175 personel tersebut, terdiri dari 151 TNI AD, 19 TNI AL dan 5 TNI AU, yang baru saja selesai melaksanakan misi penjaga perdamaian dunia selama satu tahun di Kongo, melalui upacara militer bertempat di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Senin (6/1/2014).
"Penugasan Kontingen Garuda merupakan implementasi dari cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea empat yang berbunyi 'ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial'," kata Panglima TNI dalam amanatnya.
Moeldoko menjelaskan, tekad mulia ini dijabarkan melalui Undang-Undang RI nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, pada pasal 20 ayat 3 yang menegaskan tentang penggunaan kekuatan TNI dalam rangka tugas perdamaian dunia. Dalam pasal tersebut secara jelas ditegaskan bahwa TNI melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia.
"Profesionalisme Kontingen Garuda selama setahun masa penugasan di Kongo telah menunjukkan berbagai prestasi yang sangat luar biasa, diantaranya berhasil membangun jembatan bailley yang menghubungkan desa Durba dengan desa Nzopi, memperbaiki jalan Duru-Bitima dan jembatan Moke sepanjang 25 Km, merehab bangunan penjara yang terletak di Dungu Town dan membangun jalan antara Dungu-Ngilima sepanjang 40 Km," jelasnya.
Untuk diketahui,Ddlam melaksanakan tugas, Satgas Kizi TNI Konga XX-J telah mendapatkan apresiasi warga masyarakat danpengakuan sertapenghargaan dari petinggi MONUSCO-PBB atas dedikasi dan pengabdiannya sebagai penjaga perdamaian (Peacekeepers) di Kongo antara lain.
tribun