LANUD HUSEIN SASTRANEGARA (9/1),- Bandara Husein
Sastranegara yang berada di lingkungan TNI AU Lanud Husein Sastranegara
Bandung, yang sekarang keberadaannya sudah tidak layak menjadi Bandara
Internasional, akan dikembangkan kembali menjadi kawasan yang lebih
reprensentatif untuk kebutuhan 5 tahun
mendatang menjadi standar Bandara. Hal tersebut terungkap dalam Sosialisasi
Rencana Induk Bandara Husein Sastranegara, di ruang Dayang Sumbi Hotel
Jayakarta, Bandung, Selasa (8/1).
Sosialisasi yang menghadirkan tiga pembicara,
dari Konsultan PT. Hasfarm Dian Bapak Suherman, ibu Asri dari Kementerian
Perhubungan, dan Ibu Ida dari Angkasa Pura, bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada seluruh stakeholder tentang
substansi rencana induk tersebut
Pada kesempatan yang sama Komandan
Lanud Husein Sastranegara Kolonel Pnb I Nyoman Trisantosa, S.IP., juga menyampaikan beberapa permasalahan yang
dihadapi dalam penyusunan standar Bandara, diantaranya, masalah jadwal
penerbangan yang cukup padat di bandara Husein Sastranegara tidak mengganggu
jadwal kegiatan penerbangan TNI Angkatan Udara
sehingga tidak berbenturan dengan
kegiatan penerbangan komersil. Danlanud Husien Sastranegara meminta kepentingan
kegiatan penerbangan militer harus menjadi prioritas pertama, selain itu
pengaturan parkir pesawat dapat diatur dengan baik, sehingga tidak mengganggu
kegiatan operasional penerbangan TNI AU.
Ditempat yang sama
perwakilan Mabesau Letkol Sus Mahendra juga mempertanyakan permasalahan yang
berkaitan dengan legalitas, yaitu masalah aset TNI AU yang dipakai Angkasa Pura
sering mendapat temuan dari BPKP, hingga mendapatkan nilai disk claimer.
Hadir pula dalam acara tersebut, Kepala Dinas Operasi Lanud Husein Sastranegara Letkol Pnb Herdi Arif Budiyanto., Kepala Dinas
Logistik Letkol Kal Ariyanto Nurcahyadi, Kepala Bapeda Propinsi Jabar,
Kadisbudpar Kota bandung, Dishub Jabar, dan Instansi Penerbangan terkait.
|