Dispen Kormar (Jakarta).
Komandan Resimen Kavaleri-1 Marinir Letnan Kolonel Herkulanus Herry
Sintarto memimpin upacara penurunan Ular-ular Perang berakhirnya masa
Bhakti Kendaraan Tempur (Ranpur) 5 unit Tank Amfibi PT-76 Korps Marinir,
di lapangan apel Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Minggu
(25/05/2014).
Kelima
Kendaraan Tempur (Ranpur) Tank Amfibi Korps Marinir PT-76 tersebut
dengan Nomor lambung adalah AL 9055-04, AL 9056-04, AL 9057-04, AL
9058-04 dan AL 9059-04.
Pada
amanatnya Danmenkav-1 Mar mengatakan upacara penurunan Ular-ular Perang
tersebut adalah menandakan berakhirnya perjalanan sejarah pengabdian
sebuah material tempur sebagai unsur kekuatan Korps Marinir yang mana
pada masa 53 tahun yang lalu dilaksanakan upacara yang sama yaitu
penaikan Ular-ular Perang sebagai tanda dimulainya menjadi material
Perang Korps Marinir.
Lebih
lanjut, dikatakan, beban tugas yang dipercayakan oleh Korps Marinir
telah begitu banyak, sejak masuk dalam jajaran Resimen Kavaleri-1
Marinir pada tahun 1961, tugas-tugas yang diemban dapat diselesaikan
dengan sukses, oleh karena itu pengabdian kepada bangsa dan Negara
Indonesia melalui Resimen Kavaleri-1 Marinir selama 53 tahun patut kita
kenang dan kita banggakan.
“Sepanjang
pengabdiannya ke lima unit kendaraan tempur ini telah berjasa bagi
bangsa dan Negara di dalam pelaksanaan tugas operasi, baik dalam operasi
militer perang maupun operasi militer selain perang serta operasi
bhakti lainnya, Tank Amfibi PT-76 selalu hadir dalam palagan penugasan
Korps Marinir, diantaranya adalah secara aktif dilibatkan kegiatan
operasi militer Dwikora pada tahun 1964-1965 diperbatasan
Indonesia-Malaysia dan operasi Seroja Timor-Timur”, jelas orang nomor
satu di jajaran Menkav-2 Mar.
Dari
kondisi yang ada, lanjutnya, kelima unit material tempur yang telah
jauh melebihi batas usia pakainya, oleh karena itu sudah waktunya kelima
material tempur tersebut untuk diistirahatkan dalam memperkuat jajaran
Korps Marinir khususnya Resimen Kavaleri-1 Marinir, sehubungan dengan
keputusan penghapusan ini, pemimpin TNI AL sudah mempertimbangkan secara
matang, berdasarkan efisiensi dan efektifitas, baik dari segi operasi
maupun pemeliharaan dihadapkan dengan keterbatasan anggaran dan kondisi
alutsista, dengan demikian sudah selayaknya apabila material tempur
tersebut mengakhiri masa bhaktinya dan dihapuskan dari Susunan kekuatan
Korps Marinr khususnya Resimen Kavaleri-1 Marinir, kata Danmenkav-1 Mar
mengakhiri amanatnya.
Marinir