- Tentara Nasional
Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) telah mampu menggelar operasi laut
hingga melampaui wilayah kedaulatan negara, dalam beberapa tahun
terakhir ini. Seperti pembebasan MV Sinar Kudus di perairan Somalia dan
pengiriman maritime task force ke Lebanon.
TNI
AL juga berhasil menggelar beberapa kegiatan yang berskala besar
seperti internasional maritime security symposium dan multilateral naval
exercise Komodo. Keberhasilan tersebut mendapatkan apresiasi dan
pengakuan dari pemimpin angkatan laut di dunia, terbukti dengan
kehadiran mereka dan kapal perangnya dalam berbagai even yang
diselenggarakan TNI AL.
Hal ini disampaikan Laksamana TNI Marsetio Kepala Staf Angkatan Laut
(KSAL) dalam sambutannya saat serah terima jabatan (sertijab) Komando
utama operasi yang dimiliki TNI AL, yaitu Koarmatim, Koarmabar,
Kolinlamil, dan Puspenerbal di dermaga ujung Koarmatim, Jumat
(23/5/2014).
Laksamana TNI Marsetio mengatakan, dari keberhasilan yang dicapai TNI AL, chief of naval operation us navy, first sea lord royal navy, Kasal Belanda, Kasal Australia dan beberapa panglima armada Angkatan Laut negara sahabat menyebut TNI AL sebagai World Class Navy.
"Penilaian ini bukan sekadar basa-basi, namun merupakan wujud
penghargaan terhadap peran TNI AL selama ini. Kita tentu bangga dengan
penilaian ini, namun kita harus menyikapinya dengan bijak dan cerdas
dengan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas TNI Angkatan Laut,"
kata Laksamana TNI Marsetio.
Dia menambahkan, upaya mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas
sebagai angkatan laut kelas dunia, diimplementasikan dalam paradigma
baru TNI AL kelas dunia yang menuntut adanya kepemimpinan angkatan laut
yang kuat atau strong naval leadership. Paradigma baru ini merupakan
suatu instrumen pendukung dalam pencapaian visi dan misi tni angkatan
laut yang handal dan disegani serta berkelas dunia.
"Instrumen tersebut hendaknya dipedomani dalam menentukan arah kebijakan
pembangunan tni angkatan laut yang meliputi pembangunan sumber daya
manusia, alutsista, organisasi dan metode serta kemampuan operasinya,"
ujarnya.
Kasal menambahkan, satu diantara strategi implementasi paradigma baru
tersebut adalah dengan meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan operasi
dan latihan. Menurutnya, Barometer terletak pada kemampuan dalam
menghadirkan unsur-unsur laut atau naval presence dengan didukung
kesiapan operasional alutsista, terutama kemampuan daya tempur atau
combat capability, komando dan pengendalian serta Ketahanlamaan operasi.
(wak/ipg)
Suara Surabaya