Pages

Sunday, 25 May 2014

KASAL: TINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI DAN LATIHAN SEBAGAI IMPLEMENTASI PARADIGMA BARU TNI AL KELAS DUNIA

 
Salah satu strategi implementasi paradigma baru TNI Angkatan Laut kelas dunia adalah dengan meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan operasi dan latihan. Barometernya terletak pada kemampuan dalam menghadirkan unsur-unsur laut atau navalpresence dengan didukung kesiapan operasional alutsista, terutama kemampuan daya tempur atau combat capability, komando dan pengendalian serta ketahanlamaan operasi atau sustainability.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio dalam amanatnya saat bertindak selaku inspektur upacara pada Upacara Serah Terima Empat Jabatan Strategis TNI AL, yaitu Jabatan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar), Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil), dan Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Danpuspenerbal) yang berlangsung di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya.
Keempat Pewira Tinggi yang melaksanakan serah terima jabatan tersebut, masing-masing: Pangarmatim diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum kepada Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim. Pejabat lama Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum., merupakan  alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan-29 tahun 1984, selanjutnya menjabat  Asisten Perencanaan dan Anggaran Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena Kasal). Sedangkan pejabat baru Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim ini adalah alumnus AAL angkatan-27 tahun 1982, sebelumnya menjabat Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil).
Selanjutnya jabatan Pangarmabar diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E, kepada penggantinya Laksamana Muda TNI INGN Ary Atmaja, S.E. Pejabat lama Pangarmabar Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., adalah alumnus AAL angkatan-26 tahun 1981, selanjutnya menjabat  sebagai Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal). Sedangkan pejabat baru Pangarmabar Laksamana Muda TNI INGN Ary Atmaja yang sebelumnya menjabat di Staf Khusus Kasal, adalah alumnus AAL angkatan-29 tahun 1984.
Kemudian jabatan Pangkolinlamil diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim kepada Laksamana Pertama TNI Arie Henrycus Sembiring M. Laksamana Pertama TNI Arie Henrycus Sembiring M., yang sebelumnya menjabat Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasal ini, adalah alumnus AAL angkatan-28 tahun 1983.
Berikutnya jabatan Komandan Puspenerbal diserahterimakan dari Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa kepada penggantinya Kolonel Laut (P) Sigit Setiyanta. Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa adalah alumnus AAL angkatan-31 tahun 1986 ini, selanjutnya menjabat Komandan Lantamal II Padang. Adapun Kolonel Laut (P) Sigit Setiyanta yang sebelumnya menjabat Komandan Lanudal Juanda ini, adalah alumnus AAL angkatan-32 tahun 1987.
Lebih lanjut Kasal menyampaikan bahwa upaya mempertahankan dan meningkatkan kualitas sebagai angkatan laut kelas dunia diimplementasikan dalam paradigma baru TNI Angkatan Laut kelas dunia yang menuntut adanya kepemimpinan angkatan laut yang kuat atau strong naval leadership. Paradigma baru ini merupakan suatu instrumen pendukung dalam pencapaian visi dan misi TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani serta berkelas dunia. instrumen tersebut hendaknya dipedomani dalam menentukan arah kebijakan pembangunan TNI AL yang meliputi pembangunan sumber daya manusia, alutsista, organisasi dan metode serta kemampuan operasinya.
Bahkan dalam beberapa tahun terakhir ini, TNI Angkatan Laut telah mampu menggelar operasi laut sampai melampaui wilayah kedaulatan negara, seperti pembebasan mv Sinar Kudus di Perairan Somalia dan pengiriman Maritime Task Force ke Lebanon. tni angkatan laut juga berhasil menggelar beberapa kegiatan yang berskala besar seperti Internasional Maritime Security Symposium dan Multilateral Naval Exercise Komodo.
“Keberhasilan tni angkatan laut tersebut mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari pemimpin angkatan laut di dunia, terbukti dengan kehadiran mereka dan kapal perangnya dalam berbagai even yang diselenggarakan tni angkatan laut.  bahkan Chief Of Naval Operation Us Navy, First Sea Lord Royal Navy, Kasal Belanda, Kasal Australia dan beberapa panglima armada angkatan laut negara sahabat menyebut TNI Angkatan Laut sebagai World Class Navy. Penilaian ini bukanlah sekedar basa-basi, namun merupakan wujud penghargaan terhadap peran tni angkatan laut selama ini.  kita tentu bangga dengan penilaian ini, namun kita harus menyikapinya dengan bijak dan cerdas dengan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas TNI Angkatan Laut,” tegasnya.
Dalam Sertijab empat jabatan strategis ini, selain dilaksanakan upacara secara kemiliteran, dilaksanakan juga parade dan defile yang terdiri dari, satu Peleton Korsik Lantamal V, satu Batalyon Gabungan (Kompi Perwira Pertama, Kompi Kowal, Kompi Pomal), satu Batalyon Koarmatim, satu Batalyon Kolinlamil, satu Batalyon Pasmar I Surabaya, dan satu Batalyon Gabungan dari Lantamal V Surabaya, Lanudal Juanda dan Kobangdikal. Kegiatan juga dimeriahkan aksi demonstrasi beladiri militer (karate, taekwondo, dan pencak silat) serta seni tradisi beduk dan rampak gendang. Dan beberapa alutsista TNI AL juga digelar dalam kegiatan ini, yaitu 4 unit BMP-3F, 4 unit Tank PT-76, 4 unit BTR PK, 4 unit BTK PM, 4 unit Kapa, 4 unit BVP-2, 6 pucuk Howitzer 105 MM, 4 unit RM 70 Grad, KRI Soeharso-990, KRI Sultan Iskandar Muda-367, serta KRI Banjarmasin-592.
Di akhir amanatnya, Kasal menegaskan bahwa jajaran kotama operasional harus tetap menggelar kekuatan komponen SSAT sesuai komitmen pemimpin TNI, berupa kehadiran unsur di laut, baik dalam rangka menjamin integritas wilayah yurisdiksi nasional maupun untuk melaksanakan operasi keamanan laut.  disamping itu juga harus tetap menggelar berbagai latihan, baik intern tni angkatan laut maupun latihan bersama dengan negara sahabat dalam bentuk latihan multilateral, kegiatan muhibah dan kegiatan lain yang berdimensi sosial kemasyarakatan.
“Sebagai suatu komando utama operasi di jajaran TNI Angkatan Laut, Koarmatim, Koarmabar, Kolinlamil dan Puspenerbal bertugas membina kekuatan dan kemampuan komponen sistem senjata armada terpadu (SSAT) yang terdiri dari KRI, Pesawat Udara, Marinir dan Pangkalan guna melaksanakan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang dalam rangka pengendalian laut serta proyeksi kekuatan ke darat lewat laut, serta membina potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan dan keamanan negara di laut ”.