Salah
satu strategi implementasi paradigma baru TNI Angkatan Laut kelas dunia
adalah dengan meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan operasi dan
latihan. Barometernya terletak pada kemampuan dalam menghadirkan
unsur-unsur laut atau navalpresence dengan didukung kesiapan operasional
alutsista, terutama kemampuan daya tempur atau combat capability, komando dan pengendalian serta ketahanlamaan operasi atau sustainability.
Hal
tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr.
Marsetio dalam amanatnya saat bertindak selaku inspektur upacara pada
Upacara Serah Terima Empat Jabatan Strategis TNI AL, yaitu Jabatan
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Panglima Komando
Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar), Panglima Komando Lintas Laut
Militer (Pangkolinlamil), dan Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan
Laut (Danpuspenerbal) yang berlangsung di Dermaga Koarmatim Ujung,
Surabaya.
Keempat
Pewira Tinggi yang melaksanakan serah terima jabatan tersebut,
masing-masing: Pangarmatim diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI
Agung Pramono, S.H, M.Hum kepada Laksamana Muda TNI Sri Mohamad
Darojatim. Pejabat lama Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono,
S.H, M.Hum., merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan-29
tahun 1984, selanjutnya menjabat Asisten Perencanaan dan Anggaran
Kepala Staf Angkatan Laut (Asrena Kasal). Sedangkan pejabat baru
Pangarmatim Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim ini adalah alumnus
AAL angkatan-27 tahun 1982, sebelumnya menjabat Panglima Komando Lintas
Laut Militer (Pangkolinlamil).
Selanjutnya
jabatan Pangarmabar diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Arief
Rudianto, S.E, kepada penggantinya Laksamana Muda TNI INGN Ary Atmaja,
S.E. Pejabat lama Pangarmabar Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E.,
adalah alumnus AAL angkatan-26 tahun 1981, selanjutnya menjabat sebagai
Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal). Sedangkan
pejabat baru Pangarmabar Laksamana Muda TNI INGN Ary Atmaja yang
sebelumnya menjabat di Staf Khusus Kasal, adalah alumnus AAL angkatan-29
tahun 1984.
Kemudian
jabatan Pangkolinlamil diserahterimakan dari Laksamana Muda TNI Sri
Mohamad Darojatim kepada Laksamana Pertama TNI Arie Henrycus Sembiring
M. Laksamana Pertama TNI Arie Henrycus Sembiring M., yang sebelumnya
menjabat Wakil Asisten Operasi (Waasops) Kasal ini, adalah alumnus AAL
angkatan-28 tahun 1983.
Berikutnya
jabatan Komandan Puspenerbal diserahterimakan dari Laksamana Pertama
TNI I Nyoman Nesa kepada penggantinya Kolonel Laut (P) Sigit Setiyanta.
Laksamana Pertama TNI I Nyoman Nesa adalah alumnus AAL angkatan-31 tahun
1986 ini, selanjutnya menjabat Komandan Lantamal II Padang. Adapun
Kolonel Laut (P) Sigit Setiyanta yang sebelumnya menjabat Komandan
Lanudal Juanda ini, adalah alumnus AAL angkatan-32 tahun 1987.
Lebih
lanjut Kasal menyampaikan bahwa upaya mempertahankan dan meningkatkan
kualitas sebagai angkatan laut kelas dunia diimplementasikan dalam
paradigma baru TNI Angkatan Laut kelas dunia yang menuntut adanya
kepemimpinan angkatan laut yang kuat atau strong naval leadership.
Paradigma baru ini merupakan suatu instrumen pendukung dalam pencapaian
visi dan misi TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani serta berkelas
dunia. instrumen tersebut hendaknya dipedomani dalam menentukan arah
kebijakan pembangunan TNI AL yang meliputi pembangunan sumber daya
manusia, alutsista, organisasi dan metode serta kemampuan operasinya.
Bahkan
dalam beberapa tahun terakhir ini, TNI Angkatan Laut telah mampu
menggelar operasi laut sampai melampaui wilayah kedaulatan negara,
seperti pembebasan mv Sinar Kudus di Perairan Somalia dan pengiriman
Maritime Task Force ke Lebanon. tni angkatan laut juga berhasil
menggelar beberapa kegiatan yang berskala besar seperti Internasional Maritime Security Symposium dan Multilateral Naval Exercise Komodo.
“Keberhasilan
tni angkatan laut tersebut mendapatkan apresiasi dan pengakuan dari
pemimpin angkatan laut di dunia, terbukti dengan kehadiran mereka dan
kapal perangnya dalam berbagai even yang diselenggarakan tni angkatan
laut. bahkan Chief Of Naval Operation Us Navy, First Sea Lord Royal Navy, Kasal Belanda, Kasal Australia dan beberapa panglima armada angkatan laut negara sahabat menyebut TNI Angkatan Laut sebagai World Class Navy.
Penilaian ini bukanlah sekedar basa-basi, namun merupakan wujud
penghargaan terhadap peran tni angkatan laut selama ini. kita tentu
bangga dengan penilaian ini, namun kita harus menyikapinya dengan bijak
dan cerdas dengan terus meningkatkan kualitas dan kapabilitas TNI
Angkatan Laut,” tegasnya.
Dalam
Sertijab empat jabatan strategis ini, selain dilaksanakan upacara secara
kemiliteran, dilaksanakan juga parade dan defile yang terdiri dari,
satu Peleton Korsik Lantamal V, satu Batalyon Gabungan (Kompi Perwira
Pertama, Kompi Kowal, Kompi Pomal), satu Batalyon Koarmatim, satu
Batalyon Kolinlamil, satu Batalyon Pasmar I Surabaya, dan satu Batalyon
Gabungan dari Lantamal V Surabaya, Lanudal Juanda dan Kobangdikal.
Kegiatan juga dimeriahkan aksi demonstrasi beladiri militer (karate,
taekwondo, dan pencak silat) serta seni tradisi beduk dan rampak
gendang. Dan beberapa alutsista TNI AL juga digelar dalam kegiatan ini,
yaitu 4 unit BMP-3F, 4 unit Tank PT-76, 4 unit BTR PK, 4 unit BTK PM, 4
unit Kapa, 4 unit BVP-2, 6 pucuk Howitzer 105 MM, 4 unit RM 70 Grad, KRI
Soeharso-990, KRI Sultan Iskandar Muda-367, serta KRI Banjarmasin-592.
Di akhir
amanatnya, Kasal menegaskan bahwa jajaran kotama operasional harus
tetap menggelar kekuatan komponen SSAT sesuai komitmen pemimpin TNI,
berupa kehadiran unsur di laut, baik dalam rangka menjamin integritas
wilayah yurisdiksi nasional maupun untuk melaksanakan operasi keamanan
laut. disamping itu juga harus tetap menggelar berbagai latihan, baik
intern tni angkatan laut maupun latihan bersama dengan negara sahabat
dalam bentuk latihan multilateral, kegiatan muhibah dan kegiatan lain
yang berdimensi sosial kemasyarakatan.
“Sebagai
suatu komando utama operasi di jajaran TNI Angkatan Laut, Koarmatim,
Koarmabar, Kolinlamil dan Puspenerbal bertugas membina kekuatan dan
kemampuan komponen sistem senjata armada terpadu (SSAT) yang terdiri
dari KRI, Pesawat Udara, Marinir dan Pangkalan guna melaksanakan operasi
militer untuk perang dan operasi militer selain perang dalam rangka
pengendalian laut serta proyeksi kekuatan ke darat lewat laut, serta
membina potensi maritim menjadi kekuatan pertahanan dan keamanan negara
di laut ”.
|