Pages

Monday, 23 June 2014

CARAT-Wira Elang dan Cope Taufan 2014 Tetangga Jiran

 
image001
Tanggal 9 Juni 2014 yang lalu sampai dengan 20 Juni 2014, pesawat tempur dan helikopter Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) dan Royal Malaysia Air Force (RMAF) alias TUDM, melakukan latihan tempur bersama dengan sandi Cope Typhoon 2014 yang kalau di melayukan menjadi Cope Taufan. Latihan bilateral ini menandai beberapa tonggak kemajuan hubungan pertahanan antara Malaysia dan USA.
Armada yang terlibat :
TUDM
6 dan 15 SKN – BAE Systems Hawks 208
11 SKN – Sukhoi Su-30MKM
17 SKN – Mikoyan MiG-29
18 SKN-Boeing F/A-18D Hornets
USAF
131 Fighter Squadron, 104th Fighter Wing, Barnes Air National Guard Base, Massachusetts (F-15C)
199 Fighter Squadron, 154 Wing, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (F-22A)
19th Fighter Squadron, 154 Wing, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (F-22A)
36th Airlift Squadron, 374 Airlift Wing, Yokota Air Base, Jepang (C-130)
517 Airlift Squadron, 3rd Wing, Pangkalan Bersama Elmendorf-Richardson, Alaska (C-17)
535 Airlift Squadron, 15 Wing, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (C-17)
204 Airlift Squadron, Wing 154, Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam, Hawaii (C-17)
Latihan Cape Taufan 2014 melibatkan 3 pangkalan udara TUDM yaitu : Butterworth, Kuantan dan Subang dekat ibukota Malaysia Kuala Lumpur. Di Pangkalan udara ini akan dilakukan latihan direktorat dan fleksibilitas dalam menggunakan aset udara sebagai misi yang dapat digunakan untuk berbagai kepantingan di Laut Andaman di sebelah barat atau ke timur di Laut China Selatan.
Sebuah pernyataan dari Pacific Air Forces AS mengatakan: “Cope Taufan merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan kesiapan gabungan dan kerjasama antara USA dan Malaysia, Latihan ini dititik beratkan pada superioritas udara, dukungan udara dekat, airlift dan dukungan udara taktis, serta peran SAR tempur. Latihan perang ini bisa dibilang adalah pertukaran teknik dan prosedur untuk meningkatkan kerjasama antara USA dan Malaysia”.
image002
Dari latihan ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
Pertama, enam F-22As Raptor yang berdatangan sejak tanggal 6 Juni 2014, membuat RMAF adalah angkatan udara pertama di ASEAN yang mendapat kesempatan menjajal kemampuan Raptor ini dalam manuver-manuver latihan. Nilai belajar untuk RMAF yang didapat adalah keinginan untuk memaksimalkan kemampuan pilot-pilot mereka saat mendapatkan “sparing partner” pilot-pilot asli dari F-22 Raptor dan F-15 Eagle. Soalnya jarang-jarang pilot-pilot mereka mendapatkan kesempatan langsung seperti ini, latihan langsung dengan F-22As Raptor di wilayah udara mereka sendiri.
Sementara dari sudut pandang USA, pilot-pilot mereka mungkin akan menikmati kesempatan untuk terbang bertempur melawan pesawat tempur MiG-29 dan Su-30 yang nota bene buatan Rusia, yang bisa dibilang adalah musuh sejati mereka, alias pesawat-pesawat ini lah yang diprediksi akan sering dihadapi oleh petempur mereka.
Kedua, Cope Taufan akan melihat militer Amerika Serikat mengerahkan Joint Deployable Electronic Warfare Range (JDEWR) ke Malaysia untuk pertama kalinya. Bantuan Pelatihan ini harus memberikan nilai tambah pada TUDM karena akan memungkinkan fighters-fighters Malaysia untuk memahami dan menghargai bagaimana taktik tempur udara harus dilaksanakan. Hal ini dapat menimbulkan pergeseran pola pikir Malaysia dari pandangan platform sentris perang ke jaringan-enabled yang melibatkan platform yang terintegrasi bekerja sama satu sama lain. Hal itu akan menandai pergeseran paradigma dalam cara dan taktik bertempur mereka.
Ketiga, kuantitas dan kualitas aset udara Amerika yang diboyong ke Malaysia dalam latihan ini merupakan sinyal bahwa USA memang terlibat dalam kestabilan regional. Karena sebelumnya Singapura pun telah melaksanakan latihan serupa dengan sandi Tempa Saber yang dilaksanakan di Amerika sana. Hal ini menunjukkan bahwa USA memiliki alternatif lain kehadiran militernya di Asia Tenggara dan siap untuk bekerja sama dengan negara mitra selain Singapura.
Selain latihan tempur di udara, USA dan Malaysia juga melakukan latihan bersama unsur darat dengan sandi CARAT-Wira Elang (Wira adalah bahasa Melayu untuk Hero). Dimana skenario dalam latihan ini adalah menyerang dari laut, Pasukan gabungan mereka menyerbu pantai di Tanjung Resang, di utara Mersing. Latihan yang dimulai sejak tanggal 31 Mei 2014 ini melibatkan 729 orang prajurit dari kedua pihak.
image003
image004
Armada yang digunakan dalam penyerbuan pantai ini adalah LCAC hovercraft, ATM Vamtacs dan USMC Hummers, yang dilepaskan dari USS Ashland (LSD-48). Sementara kekuatan pendarat Malaysia terdiri dari unsur-unsur 9 RAMD (Para) (Rejimen Askar Melayu Diraja), yang merupakan bagian dari retak 10 Brigad Para (10th Parachute Brigade) dan Pasukan Atur gerak CEPAT atau (Rapid Deployment Force) angakatan darat Malaysia. Sekedar catatan : Pasukan dari 9 RAMD ini merupakan Batalyon terjun payung (LINUD kalo di TNI) dan juga spesialis pendaratan amfibi.
image005
Pada CARAT-Wira Elang kemarin, pasukan Malaysia setelah mendarat melakukan pertahanan udara di pantai pendaratan dengan mengerahkan unit MANPADS dengan tujuan melindungi gelombang berikutnya pasukan pendarat dari serangan oleh pesawat tempur musuh yang terbang rendah atau helikopter yang mencoba menyerang. Kemudian kekuatan gabungan tersebut melanjutkan pertempuran mengalahkan infanteri musuh dan peperangan hutan di Bukit Sisek, Mersing, yang menguasai area tersebut.
Dari latihan ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
Bahwa latihan mereka ini bisa jadi merupakan satu pematangan taktik, kerjasama dan keupayaan operasi dalam menghadapi situasi sebenar-benarnya peperangan di hutan dan kawasan pantai.

JKGR