Pages

Monday, 23 June 2014

Tikus Bandara Peras Pahlawan Devisa

 
Hapuskan Pungutan Liar di Bandara Soekarno Hatta (photo: turkindorus.com)
Hapuskan Pungutan Liar di Bandara Soekarno Hatta (photo: turkindorus.com)

Berbicara nasib pilu TKI yang tewas di perairan Malaysia, saat hendak pulang ke tanah air, Jadi ingat pengalaman saya beberapa tahun lalu ketika ada tugas kantor ke Copenhagen. Ketika pulang dan transit di Dubai, banyak bertemu dengan TKW yang bekerja di sana yang ingin pulang ke Indonesia. Karena satu flight dan sambil menunggu pesawat, akhirnya mereka tahu kita dari Indonesia dan merekapun merasa nyaman berbicara dengan saya.
Banyak hal yang miris yang saya dengar dari mereka. Saya lupa nama mereka, tapi yang saya ingat yang satu berasal dari Jawa Tengah dan satu lagi dari Tangerang. Mereka bekerja di Arab Saudi dan sedang transit juga di Dubai.
Yang dari Jawa Tengah selalu memiliki rasa takut ketika berada di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Indonesia dan meminta izin kepada saya, agar di Bandara Soekarno Hatta nanti, bisa bergabung dengan grup saya yang memang jumlahnya cukup banyak ketika melewati imigrasi dan BC.
Pungutan Liar sergap TKI di  Bandara Soetta. (Photo: republika.co.id)
Pungutan Liar sergap TKI di Bandara Soetta. (Photo: republika.co.id)

Saya bingung kenapa begitu? Karena dia selalu berurusan dengan oknum dari B**2*** yang meminta sejumlah uang, bahkan ada yang melakukan pelecehan verbal. Informasi yang saya dapat dari dia bahwa ketika TKI sampai di Indonesia, mereka harus melalui pintu imigrasi khusus (paspor TKI biasanya juga khusus jadi mudah dikenali). Setelah dari pintu imigrasi dan BC untuk yang melanjutkan ke kampung halama dengan darat, akan dijemput oleh kendaraan dari B**2*** dan ini wajib, sehingga mereka tidak bisa menuju rumah sendiri menggunakan kendaraan umum. Mirisnya biasanya mereka dimintai sejumlah uang transportasi untuk mengantar mereka walaupun mereka menolak untuk diantarkan dan memilih kendaraan umum. Yang disampaikan ke saya waktu itu besarannya minimal Rp 500.000,-. Bahkan ada yang mendapat pelecehan selama di kendaraan. Jadi kendaraan ini akan mengantar ke lokasi yang terjauh dulu, dan yang terdekat yang paling terakhir. Sampai-sampai TKW yang ketemu saya ini pasrah kalau mau dimintain uang dia nggak bawa apa-apa cuma bawa tiket Dubai-Jakarta, dan tiket penerbangan lokal Jakarta-Jateng.
Barang berharga yang dibawa hanya paspor dan 1 buah HP Samsung saya lupa tipe nya tapi cukup bagus karena saya sempat dimintai tolong mengganti sim card nya waktu di Dubai dan ketika di Jakarta. Dia memang tidak bawa uang sama sekali karena nanti dia akan dijemput di bandara di Jawa Tengah oleh suaminya.
Ketika sampai di Bandara Soetta dia menelepon suaminya dan memberi kabar serta minta dijemput dibandara di Jawa Tengah, kemudian dia ikut grup saya tetapi oleh petugas diminta melalui pintu imigrasi khusus TKI. Saya hanya menarik nafas ternyata di sini di negaranya sendiri, mereka malah merasa tidak aman dan ketakutan. Nb: TKI/TKW ini bekerja di sektor informal

JKGR