Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jendral TNI Budiman, bertindak
selaku Inspektur Upacara pada peringatan 55 Tahun Menwa Mahawarman Jawa
Barat di Lapangan Kampus ITB, jl Ganesa, Bandung pada Sabtu (14/6) pukul
08.00 Dalam amanatnya Kasad menyampaikan bahwa Resimen Mahasiswa
(Menwa) merupakan komponen pendukung (komduk) yang memiliki kedudukan
penting dalam mewujudkan Sistem Pertahanan Negara yang tangguh hingga
momen peringatan tersebut seyogyanya dimanfaatkan untuk menyegarkan dan
mengembangkan lebih lanjut rasa kebanggaan serta kecintaan Menwa
terhadap bangsa dan negara Indonesia tercinta.
Adapun kegiatan tersebut dihadiri oleh para pejabat Pemprov Jawa Barat, perwakilan perguruan tinggi se-Jawa Barat, Dankodiklat TNI AD, Pangdam III/Siliwangi, para asisten Kasad, para Komandan Balakpus, Civitas Korps Nasional Menwa Indonesia, Civitas Korps Mahawarman Jawa Barat, dan peserta upacara sekitar 300 anggota Menwa dari 12 batalyon yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat.
Kegiatan dilanjutkan Seminar nasional di Aula Timur ITB dengan Tema “Cyber War Attack” yaitu Kewaspadaan dan Implementasi Kebijakan Nasional Menghadapi Cyber War Attack Kasad selaku narasumber menegaskan bahwa kepercayaan pada SDM maupun bahan baku lokal dalam pembangunan infrastruktur cyber technology/ warfare untuk memperkuat sistem pengamanan berskala nasional sebagai perisai menghadapi gencarnya serbuan-serbuan teknologi asing yang bertujuan melemahkan pertahanan NKRI.
Menurut Budiman dalam Riset dan pengembangan teknologi cyber warfare serta sumber energi alternatif pun, , konsisten dijalankan dengan melibatkan para peneliti unggulan plus bahan baku asli Indonesia,”Semua konten lokal kita terbukti unggul di kelasnya.” Kata Jendral TNI Budiman.
Seiring kemajuan Teknologi Pertahanan, Cyber War menjadi salah satu unsur Potensi gangguan keamanan dari Negara lain. Dalam mempersiapkan kemungkinan yang terjadi di masa depan, Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal TNI Budiman akan merubah pola Recruitment Prajurit TNI AD.
Adapun kegiatan tersebut dihadiri oleh para pejabat Pemprov Jawa Barat, perwakilan perguruan tinggi se-Jawa Barat, Dankodiklat TNI AD, Pangdam III/Siliwangi, para asisten Kasad, para Komandan Balakpus, Civitas Korps Nasional Menwa Indonesia, Civitas Korps Mahawarman Jawa Barat, dan peserta upacara sekitar 300 anggota Menwa dari 12 batalyon yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Barat.
Kegiatan dilanjutkan Seminar nasional di Aula Timur ITB dengan Tema “Cyber War Attack” yaitu Kewaspadaan dan Implementasi Kebijakan Nasional Menghadapi Cyber War Attack Kasad selaku narasumber menegaskan bahwa kepercayaan pada SDM maupun bahan baku lokal dalam pembangunan infrastruktur cyber technology/ warfare untuk memperkuat sistem pengamanan berskala nasional sebagai perisai menghadapi gencarnya serbuan-serbuan teknologi asing yang bertujuan melemahkan pertahanan NKRI.
Menurut Budiman dalam Riset dan pengembangan teknologi cyber warfare serta sumber energi alternatif pun, , konsisten dijalankan dengan melibatkan para peneliti unggulan plus bahan baku asli Indonesia,”Semua konten lokal kita terbukti unggul di kelasnya.” Kata Jendral TNI Budiman.
Seiring kemajuan Teknologi Pertahanan, Cyber War menjadi salah satu unsur Potensi gangguan keamanan dari Negara lain. Dalam mempersiapkan kemungkinan yang terjadi di masa depan, Kepala Staf TNI AD (Kasad), Jenderal TNI Budiman akan merubah pola Recruitment Prajurit TNI AD.
Mulai tahun ini “Recruitment TNI AD akan
diitikberatkan pada kualitas intelektual Tinggi bagi calon Prajurit.
Mulai dari Tamtama, Bintara dan Perwira” Dikatakan Kasad, Jenderal TNI
Budiman saat menjadi Narasumber di Seminar Kewaspadaan dan Implementasi
Kebijakan Menghadapi Cyber War di Aula Timur ITB, Bandung,
Pada akhir seminar, Kasad juga menegaskan bahwa untuk dapat menempati posisi Komponen Cadangan dalam Sistem Pertahanan Nasional, para anggota Menwa harus memenuhi kualifikasi militer tertentu yang prosedurnya tergantung pada para pembuat kebijakan. Namun, menurutnya, satu hal terpenting adalah bahwa para anggota Menwa hendaknya konsisten mengasah potensi intelektual mereka agar dapat mengimplementasikan rasa cinta Tanah Air secara lebih cerdas dan konstruktif untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang tangguh di masa depan. Salah satu implementasinya adalah penguasaan teknologi yang berhubungan dengan perangkat cyber security.
Pada akhir seminar, Kasad juga menegaskan bahwa untuk dapat menempati posisi Komponen Cadangan dalam Sistem Pertahanan Nasional, para anggota Menwa harus memenuhi kualifikasi militer tertentu yang prosedurnya tergantung pada para pembuat kebijakan. Namun, menurutnya, satu hal terpenting adalah bahwa para anggota Menwa hendaknya konsisten mengasah potensi intelektual mereka agar dapat mengimplementasikan rasa cinta Tanah Air secara lebih cerdas dan konstruktif untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang tangguh di masa depan. Salah satu implementasinya adalah penguasaan teknologi yang berhubungan dengan perangkat cyber security.