Pasukan gabungan TNI melumpuhkan
teroris di Hotel Borobudur dalam rangka latihan penangulangan teror
(Gultor), Jakarta, Selasa, 9 Juni 2015. Latihan tersebut sebagai salah
satu uji coba sebelum diresmikan menjadi Satuan Komando Operasi Khusus
Gabungan TNI yang terdiri dari Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Denjaka
TNI AL, dan Satbravo 90 Korphaskas TNI AU.
"Yang telah kami susun sekarang (adalah) pembangunan kesejahteraan prajurit dan strategi pemeliharaan alat utama sistem persenjataan (alutsista)," kata Moeldoko saat ditemui di lokasi latihan Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat, di Gunung Sanggabuana, Karawang pada Jumat (12/6).
|
Saat ditanya oleh Jokowi soal prioritas utama yang sedang dikerjakan TNI saat ini, Moeldoko mengatakan bahwa alutsista tetap menjadi yang utama. Meski begitu, kata Moeldoko, kesejahteraan pun tak akan dia lupakan.
"Jadi alutsista dipikirkan, kesejahteraan tak boleh diabaikan," ujar Moeldoko tegas.
"Ini kira-kira berjalan seiring dan seirama tapi yang satu (berjalan) sedikit di depan dan yang lain tak dilupakan," kata Jenderal yang berasal dari Angkatan Darat tersebut.
Sebelumnya DPR RI telah menerima nama pengganti dari Panglima TNI Jenderal Moeldoko. Dalam surat yang diterima pimpinan DPR RI pada Selasa sore (9/6), Presiden Indonesia Joko Widodo membubuhkan satu nama, yaitu Kelapa Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Ada satu nama, Pak Gatot Nurmantyo, KSAD ya," kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat ditemui di kompleks DPR RI, Selasa malam (9/6). "Surat baru masuk tadi sore," katanya.
Sementara itu, selain menunjuk Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI, Jokowi pun memilih mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso untuk mengisi posisi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Namun keduanya akan resmi memangku jabatan dengan catatan keduanya diterima oleh DPR di tes kelayakan dan kepatutan.
"Saya berharap tidak (ditolak), karena sudah melalui banyak pertimbangan," kata Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Rabu (10/6).
Kenaikkan Tunjangan Disetujui Jokowi
Sementara itu dalam laman Sekretariat Kabinet permintaan kenaikan tunjangan untuk anggota TNI sudah ditandatangani oleh Jokowi. Dengan adanya persetujuan tersebut, Moeldoko pun mengucapkan rasa terima kasih.
"Remonerasi sudah ditandatangani oleh presiden dan saya sangat berterima kasih pada itu karena itu harapan para prajurit yang kehidupannya masih kurang cukup," kata Moeldoko.
"Para prajurit sekarang hanya meraih Rp 3,5 juta padahal ada yang tinggal di kos-kosan dan harus bayar air dan lain-lain. Dengan kenaikan ini akan sangat membantu prajurit kita," katanya.
Moeldoko mengatakan kenaikan tunjangan yang diterima prajuritnya akan naik sekitar 19% atau menjadi sekitar Rp 4 juta. Dan kenaikan tersebut sudah dilakukan sejak 1 Mei 2015.(CNN)
Presiden Tidak Hadir, Latihan Tempur TNI AD Diundur
Kepala
Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Numantyo saat meninjau
gladi resik latihan tempur TNI AD mengatakan, presiden tidak hadir untuk
menyaksikan latihan tempur. Karena presiden akan meresmikan jalan tol
di Lampung.
“Namun
latihan ini tetap berlanjut. Tapi untuk puncak latihan akan dilakukan
menunggu presiden bisa hadir. Serta tidak membuat prajurit kecewa dengan
tidak hadirnya presiden. Nanti kalau memang presiden masih tidak hadir,
maka latihan akan diundur hingga batas waktu yang tidak ditentukan,”
ungkapnya.
Menurut
Gatot, latihan ini merupakan kebijkan TNI AD, dengan tujuan
untuk melakukan peningkatan beladiri dan peralatan demi pembelaaan dan
menjaga keutuhan NKRI. Demontrasi ini tanpa scenario, hanya melakukan
bagaimana cara menembak dengan tepat.
“Sebagian besar personil yang diterjunkan dari Kostrad dan kesatuan TNI AD lainnya,” ujarnya.
Jumlah
prajurit yang dilibatkan pada latihan tempur ini, lanjut Gatot
menerangkan, sebanyak 4422 prajurit TNI AD. Sedangkan peralatan yang
dikerahkan Ranpur Anoa 15 unit, Scorpion 9 unit, Leopard 13 unit, Tank
AMX-13 9 unit, Stormer 4 unit, Transporter 37 unit, M113 lima unit,
Marder 10 unit, Panser Tarantula dua unit. Lalu Jatrat Mer 76/GN enam
pucuk, Mer 105/TRK enam pucuk, mer KH 178 enam pucuk, Mer KH 179 tiga
pucuk, Giantbow sembilan pucuk, RBS sembilan pucuk, M0 81 12 pucuk, M0
60 delapan pucuk. Penerbad MI 17 dua unit, MI 35 empat unit, Bell
412 ada 15 unit, Bell 205 dua unit, Fennex satu unit, Cassa satu unit,
Bolco dua unit dan Hercules.
Kadispenad
Brigjen TNI Wuryanto membenarkan jika presiden tidak hadir menyaksikan
latihan tempur darat, sehingga hanya Kasad yang hadir. Karena Senin
(15/6/2015) ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.