Pages

Thursday, 16 January 2014

Tank Medium APC 30 ton Buatan Indonesia

Foto: Tank Medium APC 30 ton Buatan Indonesia

[IMI]- Pindad meluncurkan prototipe kendaraan lapis baja angkut personil tank medium (APC) beroda track pertamanya. Secara fisik, tank medium yang disebut sebagai "SBS" ini sudah jadi, namun secara teknis baru setengahnya. Saat ini SBS masuk dalam tahap pematangan prototipe di litbang, dan ketika pekerjaan sudah rampung selanjutnya akan disertifikasi di Kemenhan.

SBS berdimensi panjang 5,68 meter, lebar 2,77 meter dan tinggi 1,97 meter. Berat kosong 30 ton, berat tempur 33 ton dan membawa 10 kru. Suspensi terdiri dari lima roadwhweel kecil dengan drive sprocket di epan dan idler pada bagian belakang. SBS dimotori dengan mesin diesel 6 silinder berpendingin cair yang memiliki kekuatan 650 hp dengan rasio 20 hp/ton. Mampu berlari di kecepatan 75 km/jam dengan jangkauan terjauh 600 km dan kapasitas bahan bakar 400 liter. Untuk perlindungan, SBS menggunakan baja dengan ketebalan 5 cm.

Selain SBS, Indonesia dan Turki saat International Defence Industries Fair (IDEF) ke-11 di Istambul, Turki, juga menandatangani kerjasama untuk mengembangkan tank ringan, medium dan tank MBT. Dua perusahaan dalam negeri yaitu PT Pindad dan PT LEN akan bekerjasama dengan FNSS Defence System dan ASELSAN Turki untuk mengembangkannya. Namum diproyeksi produk tank asli buatan Pindad akan selesai lebih awal.

Slow but sure, kedua negara saat ini masih dalam tahap mendesain prototipe. Setelah prototipe jadi, selanjutnya akan diproduksi secara massal untuk militer kedua negara. Rencananya desain tank RI-Turki ini akan diluncurkan pada tahun depan dengan target pembangunan 3 hingga 5 tahun. Dilaporkan juga bahwa desainnya sudah rampung sejak 2013 dan prototipe akan diluncurkan diproduksi massal pada tahun ini.

Sebelumnya Pindad dikabarkan berencana untuk memproduksi tank ringan/menengah berdasarakan tank Alvis Scorpion CVRT dan Rheinmettal Marder IFV, tidak diketahui apakah kerjasama dengan Turki ini akan mempengaruhi desain awalnya.

Selain tank, Pindad juga mengembangkan panser Anoa versi Amfibi. Saat ini panser masih tahap uji coba di sungai dan danau. Di masa depan, panser Anoa akan mampu turun dari kapal perang di atas laut. Ini merupakan usaha meningkatkan kemampuan panser Anoa, dan menjadi kendaraan amfibi merupakan tahap pertama dari peningkatan kemampuan Anoa.

Anggaran modernisasi dan perawatan alutsista TNI hingga akhir tahun 2014 tercatat Rp 99 triliun, dan Kemenhan sendiri dikabarkan masih membutuhkan tambahan sebanyak Rp 57 triliun. Prioritas penambahan alutsista TNI saat ini adalah alutsista bergerak (tank, pesawat) sedangkan alutsista tak bergerak adalah radar. 

Rae_
https://www.facebook.com/groups/ery.rochmani

[IMI]- Pindad meluncurkan prototipe kendaraan lapis baja angkut personil tank medium (APC) beroda track pertamanya. Secara fisik, tank medium yang disebut sebagai "SBS" ini sudah jadi, namun secara teknis baru setengahnya. Saat ini SBS masuk dalam tahap pematangan prototipe di litbang, dan ketika pekerjaan sudah rampung selanjutnya akan disertifikasi di Kemenhan.

SBS berdimensi panjang 5,68 meter, lebar 2,77 meter dan tinggi 1,97 meter. Berat kosong 30 ton, berat tempur 33 ton dan membawa 10 kru. Suspensi terdiri dari lima roadwhweel kecil dengan drive sprocket di epan dan idler pada bagian belakang. SBS dimotori dengan mesin diesel 6 silinder berpendingin cair yang memiliki kekuatan 650 hp dengan rasio 20 hp/ton. Mampu berlari di kecepatan 75 km/jam dengan jangkauan terjauh 600 km dan kapasitas bahan bakar 400 liter. Untuk perlindungan, SBS menggunakan baja dengan ketebalan 5 cm.

Selain SBS, Indonesia dan Turki saat International Defence Industries Fair (IDEF) ke-11 di Istambul, Turki, juga menandatangani kerjasama untuk mengembangkan tank ringan, medium dan tank MBT. Dua perusahaan dalam negeri yaitu PT Pindad dan PT LEN akan bekerjasama dengan FNSS Defence System dan ASELSAN Turki untuk mengembangkannya. Namum diproyeksi produk tank asli buatan Pindad akan selesai lebih awal.

Slow but sure, kedua negara saat ini masih dalam tahap mendesain prototipe. Setelah prototipe jadi, selanjutnya akan diproduksi secara massal untuk militer kedua negara. Rencananya desain tank RI-Turki ini akan diluncurkan pada tahun depan dengan target pembangunan 3 hingga 5 tahun. Dilaporkan juga bahwa desainnya sudah rampung sejak 2013 dan prototipe akan diluncurkan diproduksi massal pada tahun ini.

Sebelumnya Pindad dikabarkan berencana untuk memproduksi tank ringan/menengah berdasarakan tank Alvis Scorpion CVRT dan Rheinmettal Marder IFV, tidak diketahui apakah kerjasama dengan Turki ini akan mempengaruhi desain awalnya.

Selain tank, Pindad juga mengembangkan panser Anoa versi Amfibi. Saat ini panser masih tahap uji coba di sungai dan danau. Di masa depan, panser Anoa akan mampu turun dari kapal perang di atas laut. Ini merupakan usaha meningkatkan kemampuan panser Anoa, dan menjadi kendaraan amfibi merupakan tahap pertama dari peningkatan kemampuan Anoa.

Anggaran modernisasi dan perawatan alutsista TNI hingga akhir tahun 2014 tercatat Rp 99 triliun, dan Kemenhan sendiri dikabarkan masih membutuhkan tambahan sebanyak Rp 57 triliun. Prioritas penambahan alutsista TNI saat ini adalah alutsista bergerak (tank, pesawat) sedangkan alutsista tak bergerak adalah radar.

fb