Kupang :
TNI Angkatan Laut (AL) Indonesia melakukan patroli rutin di perairan
Laut Timor yang berbatasan dengan perairan Australia, pasca-masuknya
kapal perang Australia ke perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) saat
mengusir imigran gelap yang masuk ke Australia.
"Kami selalu melakukan patroli rutin di perairan Laut Timor," kata Kepala Dinas Potensi Maritim Lantamal VII Kupang, Eryson, kepada wartawan, Senin, 13 Januari 2014. Eryson ditanya terkait masuknya tiga kapal perang Australia ke perairan Indonesia sejauh 7 mil.
Kendali Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang bertempat di Sorong, Papua, menurut dia, selalu melakukan patroli di perairan Laut Timor. Karena itu, Eryson mengaku tidak mendapatkan kabar tentang masuknya kapal perang Australia ke perairan Indonesia.
Menurut Eryson, kapal patroli milik TNI terjadwal dalam melakukan operasi di perairan Laut Timor. Karena itu, dia meragukan adanya kapal perang Ausralia yang masuk ke wilayah Indonesia.
Dia menambahkan, jika kapal Australia yang hendak masuk ke perairan Indonesia harus mendapat izin. "Harusnya ada koordinasi dengan TNI AL jika ada kapal perang Australia yang hendak masuk ke perairan Indonesia," katanya.
Mohamed Abdirashid, 18 tahun, seorang imigran gelap asal Somalia, mengaku ada tiga kapal perang dan tiga unit speed boat Australia yang menghalau imigran hingga masuk ke perairan Indonesia sejauh 7 mil. "Tentara Asutralia masuk perairan Indonesia," katanya.
"Kami selalu melakukan patroli rutin di perairan Laut Timor," kata Kepala Dinas Potensi Maritim Lantamal VII Kupang, Eryson, kepada wartawan, Senin, 13 Januari 2014. Eryson ditanya terkait masuknya tiga kapal perang Australia ke perairan Indonesia sejauh 7 mil.
Kendali Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang bertempat di Sorong, Papua, menurut dia, selalu melakukan patroli di perairan Laut Timor. Karena itu, Eryson mengaku tidak mendapatkan kabar tentang masuknya kapal perang Australia ke perairan Indonesia.
Menurut Eryson, kapal patroli milik TNI terjadwal dalam melakukan operasi di perairan Laut Timor. Karena itu, dia meragukan adanya kapal perang Ausralia yang masuk ke wilayah Indonesia.
Dia menambahkan, jika kapal Australia yang hendak masuk ke perairan Indonesia harus mendapat izin. "Harusnya ada koordinasi dengan TNI AL jika ada kapal perang Australia yang hendak masuk ke perairan Indonesia," katanya.
Mohamed Abdirashid, 18 tahun, seorang imigran gelap asal Somalia, mengaku ada tiga kapal perang dan tiga unit speed boat Australia yang menghalau imigran hingga masuk ke perairan Indonesia sejauh 7 mil. "Tentara Asutralia masuk perairan Indonesia," katanya.