Delapan
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Koarmatim yang terlibat
dalam Latihan Parsial (Latparsial II/14) Operasi Amfibi (Opsfib)
menerobos medan ranjau yang disebar “musuh” disekitar perairan Alur
Pelayaran Barat Surabaya (APBS), Senin (12/5/2014).
Kapal perang yang terlibat Latparsial II/14 Opsfib antara lain satu kapal markas KRI Makassar-590, lima kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST),
dua kapal perang jenis Buru Ranjau (BR) dan Penyapu Ranjau (PR). Unsur
kekuatan laut didukung dua Heli Bell, satu Heli Bolco, dan satu Batalyon
Tim Pendarat (BTP) Marinir serta tim Kopaska dan tim penyelam tempur.
Sebelum
berangkat, unsur-unsur tersebut melaksanakan embarkasi material dan
personel serta didukung latihan Pertahanan Pangkalan (Hanlan) dan Lawan
Sabotase Bawah Air (LSBA) dari Lantamal V Surabaya.
Sebagai
garda terdepan dalam formasi Opsfib ini, KRI Pulau Rengat-711 dan KRI
Pulau Raas-722 melakukan aksi peperangan melewati medan ranjau atau
disebut dengan istilah Mine Feild Transit (MFT).
Puluhan
ranjau yang sengaja disebar oleh “lawan” untuk menghambat gerak laju KRI
berhasil dimusnahkan oleh dua kapal perang tersebut. Keberhasilan unsur
ranjau dalam membuka jalur bagi kapal markas, kapal angkut material dan
pasukan Marinir dalam formasi ini melancarkan pergerakan menuju daerah
sasaran operasi amfibi yang akan digelar.
|
TNI AL |